TimCyber— Lombok Barat, NTB – Pondok Pesantren (Ponpes) Nurul Haramain NWDI Putra menjadi tuan rumah peringatan Hari Santri Nasional ke-10 yang diikuti oleh ±800 santri dan santriwati dari berbagai pesantren di Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Upacara yang berlangsung penuh khidmat, menghadirkan suasana refleksi atas peran penting santri dalam sejarah bangsa Indonesia.
Upacara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Asisten I Lobar, H. Suherman, S.IP, Pimpinan Ponpes Nurul Haramain, TGH Hasanain Juaini, Lc., M.H., serta perwakilan TNI dan Polri. Letkol Inf Abdul Haris, S.H., M.H., Perwira Penghubung (Pabung) Komando Distrik Militer (Kodim) 1606/Mataram turut hadir bersama Kapolsek Narmada, AKP Ahmad Majmuk, S.Pd., menunjukkan dukungan dari berbagai unsur masyarakat terhadap peran santri sebagai benteng moral bangsa.
Dalam amanatnya, H. Suherman menggarisbawahi pentingnya mengenang perjuangan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. “Hari Santri adalah momentum bagi kita semua untuk mengenang Resolusi Jihad yang dideklarasikan oleh Hadratus Syekh Kiai Haji Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945. Resolusi ini menjadi salah satu tonggak sejarah perlawanan santri terhadap penjajah demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia,” tegas Asisten I Lobar ini, Selasa (22/10/2024).
Selain itu, Suherman juga mengajak seluruh santri untuk terus mengamalkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin, sembari tetap menjaga semangat kebangsaan. Ia juga menyampaikan apresiasi atas peran Ponpes dalam membina generasi muda yang berakhlak mulia dan berjiwa patriotik.
Upacara berlangsung dengan rangkaian prosesi yang penuh makna, dimulai dengan pengibaran bendera Merah Putih diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan teks Pancasila, hingga ikrar santri yang menggema di seluruh lapangan. Momen khidmat ini ditutup dengan penyerahan Surat Keputusan (SK) operasional untuk Ponpes Insan Budi Mulya dari Dusun Pengantap, Desa Buwun Mas, Kecamatan Sekotong.
Tak hanya itu, atraksi seni dari para santri turut mewarnai acara, di antaranya penampilan marching band serta drama kolosal yang mengisahkan perjuangan santri dalam melawan penjajah demi Kemerdekaan Republik Indonesia. Atraksi ini menjadi daya tarik tersendiri dan mengundang antusiasme dari para peserta yang hadir.
Pabung Lobar, Letkol Inf Abdul Haris, S.H., M.H., yang mewakili Komandan Kodim (Dandim) 1606/Mataram, mengungkapkan, “Peringatan Hari Santri Nasional ke-10 ini tidak hanya menjadi ajang refleksi sejarah, tetapi juga memperkuat semangat persatuan dan peran santri dalam menjaga keutuhan bangsa di tengah dinamika zaman,” ungkapnya.
Melalui peringatan ini, “diharapkan santri sebagai generasi penerus dapat terus menjaga warisan perjuangan dan semangat nasionalisme yang telah diwariskan para pendahulunya. Hari Santri bukan sekadar peringatan seremonial, tetapi juga menjadi pengingat bahwa santri selalu berada di garis depan dalam perjuangan untuk membela negara dan menjaga moral bangsa,” tambahnya.
“Semoga semangat perjuangan santri tetap berkobar dalam menjaga NKRI dan terus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” tutup H. Suherman dalam amanatnya.
(Pendim 1606)