LCN – Lombok Timur – NTB, Upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) diwilayah Sambelia, Lombok Timur, semakin diperkuat dengan sinergi aktif antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), dan pemerintah daerah setempat. Kolaborasi ini diwujudkan melalui pembentukan dan pengukuhan kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) yang melibatkan langsung warga Desa.
Pembentukan MPA ini menunjukkan komitmen serius dari berbagai pihak untuk melindungi lingkungan dan mengantisipasi bencana karhutla.
Koramil Sambelia, melalui dukungan penuh dari jajarannya seperti Babinsa, menjadi salah satu motor penggerak utama dalam inisiatif ini. Terlihat jelas sinergi antara TNI dan pemerintah saat Bati Tuud Koramil 1615-03 turut hadir dan memberikan arahan dalam proses pembentukan MPA.
Sebanyak 30 warga Sambelia secara resmi telah bergabung menjadi anggota MPA. Para Babinsa, seperti yang dilakukan di Desa Sugian, tidak hanya mendampingi, tetapi juga secara aktif mengingatkan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga lingkungan.
“Peran serta aktif masyarakat sangat vital dalam upaya pencegahan karhutla. Kita tidak bisa bergerak sendiri,”ujar salah seorang Babinsa dalam kesempatan tersebut, menekankan bahwa partisipasi warga adalah kunci keberhasilan program ini.
Selain fokus pada pencegahan karhutla, keberadaan Babinsa juga dimanfaatkan untuk mendorong masyarakat agar aktif menjaga keharmonisan lingkungan dan mencegah potensi konflik sosial. Hal ini menunjukkan bahwa peran TNI ditengah masyarakat melampaui tugas militer semata, merangkul aspek pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.
Dengan bersatunya TNI, Polri dan pemerintah Sambelia dalam membentuk kelompok MPA, diharapkan upaya penangkalan karhutla dapat berjalan lebih efektif dan terkoordinasi. Inisiatif ini menjadi contoh konkret bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,”pungkasnya.
(Orik / LCN)
