Home / Berita POLRI / Wakapolda NTB: Dedikasi Diapresiasi, Pelanggaran Tidak Ditoleransi

Wakapolda NTB: Dedikasi Diapresiasi, Pelanggaran Tidak Ditoleransi

LCN – Mentaram, – Polda NTB, menggelar upacara khusus, Kamis (20/11/2025), untuk dua agenda penting sekaligus, pemberian penghargaan kepada 13 personel berprestasi, dan pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) terhadap satu anggota Polri, yang dinilai melanggar kode etik. Dua kegiatan itu terlaksana di lapangan Bhara Daksa Mapolda NTB.

Kapolda NTB dalam amanatnya yang dibacakan Wakapolda Brigjen Pol. Hari Nugroho, S.I.K., menegaskan jika pemberian reward bukan sekadar seremoni, melainkan bentuk apresiasi institusi terhadap dedikasi anggotanya.

“Reward ini adalah motivasi agar personel terus berbuat baik, terus meningkatkan prestasi, baik di bidang operasional maupun pembinaan,”ungkapnya.

Para penerima penghargaan terdiri dari personel dengan berbagai prestasi membanggakan, antara lain berhasil mengungkap jaringan tindak pidana narkotika, membuat aplikasi Sistem Tata Administrasi dan Registrasi Barang Bukti (STARBUK) Dit Tahti Polda NTB dan membangun rumah layak huni untuk anak yatim piatu kurang mampu.

Wakapolda NTB menyebut prestasi tersebut membuktikan jika Polri di NTB memiliki SDM yang unggul dan adaptif.

“Saya menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan loyalitas rekan-rekan. Ini mengharumkan nama Polda NTB,” ujarnya.

Brigjen Hari Nugroho menambahkan, keberhasilan seperti itu harus dijadikan budaya kerja, bukan hanya momen sesaat. “Kepercayaan masyarakat dibangun dari kerja nyata. Semangat itu harus terus dijaga,” tegasnya.

Dalam upacara yang sama, Polda NTB juga resmi memberhentikan tidak dengan hormat (PTDH), satu personel yang melanggar kode etik Profesi Polri.

Wakapolda NTB tidak menutupi jika keputusan tersebut berat, namun harus diambil demi tegaknya disiplin.

“Memberhentikan anggota itu sesungguhnya sangat berat, penuh pertimbangan kemanusiaan. Tapi demi menjaga marwah institusi dan sebagai pembelajaran bagi personel lainnya, keputusan ini harus diambil,”tuturnya.

Ia menandaskan, tindakan pelanggaran telah merusak citra Polri, baik di mata masyarakat maupun institusi sendiri.

“Semoga ini menjadi pembelajaran, agar kita tidak melakukan perbuatan yang merugikan diri sendiri, keluarga, dan organisasi, “ucapnya.

Menutup amanat, Pati Polri bintang satu itu mengajak seluruh anggota Polda NTB, untuk terus bekerja profesional, loyal dan berintegritas tinggi.

“Kita ingin melahirkan polisi-polisi yang baik dimasa depan. Prestasi harus terus ditingkatkan dan dijadikan teladan, “pungkasnya.

(Orik / LCN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *