LCN – Mataram , – Ditengah maraknya penindakan lalu lintas, Satuan Lalu Lintas Polresta Mataram Polda NTB, mengambil langkah yang berbeda dan menyentuh hati. Alih-alih hanya berfokus pada tilang, Kasat Lantas Kompol Yozana Fajri Sidik AF justru turun langsung ke jalan dalam Operasi Zebra Rinjani 2025 untuk memberikan edukasi dan teguran yang sangat humanis.
Aksi ini dinilai unik karena melibatkan pimpinan tinggi Satlantas yang langsung berinteraksi, bahkan berdialog, dengan para pelanggar.
Salah satu pemandangan yang paling disoroti adalah ketika petugas menjaring pengendara motor yang melakukan pelanggaran fatal: berboncengan lebih dari satu orang.
Lebih lanjut, Kompol Yozana tidak langsung memberi surat tilang. Ia justru menghampiri pengendara dengan ramah, menjelaskan secara detail potensi bahaya yang mengintai.
”Adik-adik, kalian mungkin menghemat biaya transportasi, tapi tindakan ini bisa mengancam nyawa.
Selain melanggar aturan, berboncengan lebih dari satu itu adalah ‘tiket’ menuju laka lantas (kecelakaan lalu lintas) yang fatal,”ujarnya dengan nada serius namun hangat.
Pendekatan ini sengaja diutamakan untuk menunjukkan wajah Polantas yang lebih mengayomi. Kasat Lantas menegaskan, Operasi Zebra Rinjani 2025 di Mataram bukan sekadar ritual tahunan untuk menambah jumlah penindakan.
”Kami ingin pesan keselamatan ini benar-benar masuk ke kesadaran masyarakat. Melanggar lalu lintas adalah tindakan yang dapat menimbulkan laka lantas, dan itu bisa mengancam nyawa. Kami hadir bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk menyelamatkan nyawa warga Mataram,”tegas Yozana, Rabu 26 November 2025.
Dengan hadirnya pimpinan dilapangan, harapan besar diletakkan agar budaya tertib dan aman berlalu lintas di Kota Mataram dapat tumbuh secara organik, bukan hanya karena takut ditilang, melainkan karena kesadaran penuh akan keselamatan diri dan orang lain,”tandasnya.
(Orik / LCN)






