LCN – Lombok Timur – NTB, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XXIX Kodim 1615/Lombok Timur, Ny. Eky Anderson, menghadiri Upacara Peringatan Hari Ibu (PHI) ke-97 Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, bertempat di Halaman Kantor Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur, Jalan Prof. M. Yamin, SH, Kecamatan Selong, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin (22/12/2025).
Upacara Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 mengusung tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045”, sebagai wujud penghormatan dan apresiasi atas peran strategis perempuan dalam pembangunan bangsa.
Bertindak selaku Pembina Upacara adalah Ketua Gerakan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Lombok Timur, Hj. Sri Mahyu Wardani, sementara Pemimpin Upacara dipercayakan kepada Kapolsek Selong, Iptu Susan Ernawaty Djangu, S.H. Adapun Pengatur Upacara adalah Pengurus GOW Lombok Timur, Hj. Sumarni Bagio.
Peserta upacara terdiri dari 1 SST Satpol PP Lombok Timur, 1 SST Basarnas Lombok Timur, 1 SST Dinas Pemadam Kebakaran Lombok Timur, serta 3 SSK perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Lombok Timur.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Penasehat GOW Kabupaten Lombok Timur Hj. Sri Mahyu Wardani, SP, Wakil Bupati Lombok Timur Ir. H. Moh. Edwin Hadiwijaya, MM, Ketua Persit KCK Cabang XXIX Kodim 1615/Lombok Timur Ny. Eky Anderson, Kasi Pemulihan Aset dan Pengelolaan Barang Bukti Moch. Taufiq Ismail, S.H., M.H., Ibu Bayangkari (Ibu Kabag SDM Polres Lombok Timur), para Ketua Organisasi Wanita, tokoh perempuan, pimpinan lembaga mitra, serta peserta upacara dengan jumlah keseluruhan sekitar 400 orang.
Dalam amanat Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia yang dibacakan oleh Pembina Upacara, disampaikan bahwa peringatan Hari Ibu ke-97 merupakan momentum bersejarah yang lahir dari perjalanan panjang perjuangan perempuan Indonesia dalam memperjuangkan hak, kesetaraan, serta kebebasan untuk bergerak bersama laki-laki dalam membangun bangsa.
Peringatan Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember bukan sekadar seremonial maupun perayaan Mother’s Day, melainkan bentuk penghargaan mendalam terhadap peran dan pengabdian perempuan Indonesia dalam berbagai kapasitas, baik dalam keluarga, masyarakat, bangsa, maupun negara. Sejarah Hari Ibu berakar dari Kongres Perempuan Indonesia pertama tahun 1928 di Yogyakarta, yang kemudian ditetapkan sebagai Hari Ibu melalui Keputusan Presiden Nomor 316 Tahun 1959.
Lebih lanjut disampaikan bahwa perempuan Indonesia telah, sedang dan akan terus menjadi agen perubahan dalam menggerakkan inovasi, memperjuangkan keadilan, serta menguatkan nilai-nilai kemanusiaan. Meski masih menghadapi berbagai tantangan seperti beban ganda, stigma, keterbatasan akses dan kekerasan berbasis gender, perempuan tetap menunjukkan ketangguhan, kreativitas dan daya juang yang tinggi.
Tema “Perempuan Berdaya dan Berkarya Menuju Indonesia Emas 2045” menjadi pengingat bahwa perempuan bukan hanya penerima manfaat pembangunan, tetapi juga motor utama perubahan, pilar ekonomi keluarga, penjaga nilai budaya, pemimpin komunitas, inovator, serta penjaga keberlanjutan kehidupan.
Peringatan Hari Ibu ke-97 Tahun 2025 ini diharapkan menjadi ruang refleksi sekaligus apresiasi bagi seluruh perempuan Indonesia, tanpa memandang latar belakang sosial, profesi, budaya, maupun wilayah, untuk terus berkontribusi aktif dalam mewujudkan Indonesia yang maju, adil dan berkeadaban menuju Indonesia Emas 2045,”pungkasnya.
(Orik / LCN)






