LCN – PURWAKARTA, – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., menegaskan bahwa program Agroforestry (Wanatani) Gunung Hejo di Purwakarta, Jawa Barat, telah memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional dan menekan impor bahan pangan di Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Kasad saat menghadiri syukuran pembukaan program Agroforestry Gunung Hejo, Rabu (5/2/2025), yang juga dihadiri berbagai tokoh pemerintah daerah, anggota TNI, serta masyarakat setempat.
Program ini merupakan inisiatif Yayasan Persada 92 (Alumni Akmil 92) yang bertujuan untuk mengintegrasikan pertanian dan kehutanan dalam satu ekosistem berkelanjutan. Dengan mengelola lahan secara produktif serta menjaga kelestarian lingkungan, Agroforestry Gunung Hejo diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, disamping berdampak positif pada perekonomian lokal.
Kasad juga menekankan bahwa keberhasilan program ini, tak lepas dari sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. “Agroforestry Gunung Hejo adalah contoh nyata bahwa pertanian dan kehutanan dapat disinergikan, guna menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan sekaligus menjaga alam untuk generasi mendatang,”ujarnya.
Selain mendukung ketahanan pangan, program ini juga membuka lapangan pekerjaan baru serta mengedukasi masyarakat tentang pengelolaan lahan berbasis Agroforestry. Setelah acara syukuran, para tamu undangan meninjau langsung lahan yang telah mulai digarap dan mendapat pemaparan mengenai berbagai inisiatif yang akan dilaksanakan dalam proyek ini, termasuk penanaman pohon produktif serta pelatihan Agroforestry bagi warga setempat.
Dengan dibukanya secara resmi Agroforestry Gunung Hejo, Purwakarta, diharapkan menjadi contoh bagi daerah lain dalam menerapkan konsep pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi,”tandasnya.
(Orik / LCN)