LCN – Mahakam Ulu – Babinsa Koramil 0912-03/Long Bagun Peltu Budi menghadiri kegiatan rangkaian Ritual Adat Hudoq Kawit yang berlangsung di Balai Adat Uma Tu’an, Kampung Ujoh Bilang RT 4, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu, Minggu (12/10/2025) pukul 16.00 Wita.
Kegiatan yang dipimpin oleh Gregorius Jiu Ding, selaku pemangku sub suku Bahau Busang Uma Tu’an, dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan tokoh masyarakat.
Turut hadir Asisten I Setkab Mahakam Ulu Drg. Teguh S, Kapolsek Long Bagun Ipda Munir, Babinsa Koramil 03/Long Bagun Peltu Budi Wadanpos Serda Agus, anggota DPRD Mahulu Bapak Kirung, Sekcam Long Bagun Sengiang, Pj. Petinggi Ujoh Bilang Benediktus Kuleh, perwakilan lembaga adat Ibu Petronela Ping, Kepala Adat Amondus L’ah, serta masyarakat setempat.
Ritual adat Hudoq Kawit merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Dayak Bahau Busang yang menjadi simbol doa dan rasa syukur kepada para leluhur atas hasil panen serta permohonan berkah untuk kehidupan yang harmonis. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan setelah musim menanam padi selesai dan menjadi bagian penting dalam menjaga kelestarian adat serta mempererat hubungan sosial masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Babinsa Koramil 03/Long Bagun Peltu Budi melaksanakan anjangsana dan berdialog dengan para tokoh adat untuk mempererat komunikasi dan silaturahmi. Babinsa menegaskan bahwa kehadiran TNI di tengah kegiatan adat masyarakat merupakan wujud dukungan terhadap pelestarian budaya lokal dan menjaga stabilitas keamanan wilayah.
“Melalui kegiatan seperti ini, kami ikut memperkuat hubungan antara TNI dengan masyarakat adat. Selain menjaga keamanan, kami juga belajar memahami nilai-nilai budaya yang menjadi identitas daerah,”ujar Peltu Budi, Babinsa Koramil 03/Long Bagun.
Sementara itu, Gregorius Jiu Ding menjelaskan bahwa Hudoq Kawit pertama telah dilaksanakan dan akan ditutup kembali melalui ritual Tutup Kawit pada waktu yang dianggap tepat. Ia menekankan pentingnya menjaga warisan budaya yang telah mengalir dalam darah masyarakat sejak leluhur.
“Adat dan budaya adalah jati diri kita. Sudah sepatutnya diwariskan dan dilestarikan agar generasi muda tidak melupakan akar tradisi,”ungkapnya.
(Orik / LCN)