LCN – Lombok Barat – NTB, Hujan deras yang mengguyur wilayah Lombok Barat dan sekitarnya selama dua hari terakhir, meninggalkan dampak signifikan bagi warga. Debit air sungai meningkat tajam dan arus deras mengakibatkan dua jembatan penghubung antar-dusun di Desa Persiapan Blongas, Kecamatan Sekotong mengalami kerusakan dan membahayakan aktivitas masyarakat.
Sebagai respons cepat, Binatara Pembina Desa (Babinsa) Buwun Mas, Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-06/Sekotong Serka I Gusti Made Ariawan turun langsung ke lokasi memonitoring untuk memastikan keamanan warga serta mengidentifikasi langkah penanganan yang perlu segera dilakukan, Rabu (03/12/2025).
Di lokasi pertama, jembatan penghubung Dusun Tangin Angin dan Dusun Blongas, jembatan sementara yang digunakan warga hanyut tersapu luapan sungai. Padahal proses pembangunan pondasi jembatan permanen sedang dikerjakan. Sementara di titik kedua, jembatan antara Dusun Selodong dan Dusun Kekalik mengalami ambles disalah satu sisi, sehingga memerlukan penguatan darurat agar tidak semakin parah.
Monitoring tersebut dilakukan bersama Kepala Desa (Kades) Persiapan Blongas H. Alwi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat (Lobar) H. Sabidin, Kepala Dusuan (Kadus) Blongas Nursin, serta tokoh masyarakat setempat.
Kepala BPBD Lobar, H. Sabidin, menyampaikan bahwa pihaknya segera menyiapkan langkah darurat untuk memastikan akses masyarakat tetap terbuka.
“Kerusakan ini harus segera kita tangani. Kami akan menurunkan tim teknis BPBD untuk memastikan jembatan bisa digunakan kembali dalam waktu dekat. Keselamatan warga adalah prioritas,”ujarnya.
Kades Persiapan Blongas, H. Alwi, juga menegaskan komitmennya mendukung percepatan penanganan. “Warga sangat bergantung pada dua jembatan ini. Kami berterima kasih kepada Babinsa dan BPBD yang cepat hadir di lapangan. Kami berharap perbaikan bisa segera dilakukan agar aktivitas warga tidak terganggu,”katanya.
Sementara itu, Nursin, Kadus Blongas mengungkapkan kekhawatiran warganya namun tetap berharap pada upaya pemerintah dan aparat. “Kami khawatir karena jembatan ini jalur utama warga bekerja dan anak-anak sekolah. Tapi dengan kehadiran Babinsa dan BPBD, kami merasa lebih tenang. Harapan kami, perbaikan dapat dilakukan secepatnya,”ucapnya.
Babinsa Serka I Gusti Made Ariawan menegaskan bahwa pihaknya akan tetap melakukan pemantauan secara berkala, terutama mengingat curah hujan yang diperkirakan masih tinggi.
“Kami terus berkoordinasi dengan pemerintah desa dan BPBD untuk memastikan keamanan warga. Langkah darurat akan segera dilakukan agar aktivitas masyarakat tetap berjalan,”ujarnya.
Kegiatan monitoring berjalan lancar dan aman, menjadi bukti nyata sinergi TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat akibat cuaca ekstrem,”tandasnya.
(Orik / LCN)






