Danlanal Mataram Pimpin Konferensi Pers, Berhasil Gagalkan 51 Ribu Benih Lobster Senilai Rp 5 Miliar di Perairan Sumbawa

Danlanal Mataram Pimpin Konferensi Pers, Berhasil Gagalkan 51 Ribu Benih Lobster Senilai Rp 5 Miliar di Perairan Sumbawa

LCN – Mataram, Aksi cepat aparat gabungan TNI Angkatan Laut (Lanal Mataram) dan Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi NTB kembali membuahkan hasil. Lewat operasi laut yang digelar secara senyap namun terkoordinasi, mereka berhasil menggagalkan lebih dari 51 ribu benih lobster, dengan nilai ekonomi fantastis mencapai Rp 5 miliar.

Dalam konferensi pers yang digelar Senin siang di Markas Komando Lanal Mataram, Komandan Lanal, Kolonel Laut (P) Achmad Hadi Alhasni, mengungkap rincian penangkapan yang menyita perhatian banyak pihak. Sebanyak 21 orang diamankan, terdiri dari 19 nelayan asal Lampung dan 2 penampung yang beroperasi di Desa Lunyuk, Sumbawa, sebuah wilayah yang selama ini dikenal sebagai titik rawan perdagangan benih lobster ilegal.

 

 

“Ini bentuk komitmen kami menjaga laut sebagai masa depan bangsa. Penyelundupan seperti ini harus dihentikan,”tegas Kolonel Achmad Hadi kepada awak media.

Selain menyelamatkan puluhan ribu benih lobster, aparat juga menyita 12 unit perahu bermesin tempel, 1 unit mobil Kijang Inova dengan pelat nomor B 1572 BYN, serta 22 unit telepon genggam yang diduga digunakan untuk mengatur operasi penyelundupan.

Penangkapan benih lobster tanpa izin budidaya merupakan pelanggaran serius terhadap Undang-Undang Perikanan. Praktik ini bukan hanya merugikan negara secara ekonomi, tetapi juga menimbulkan ancaman nyata terhadap keberlanjutan populasi lobster dilaut Indonesia.

“Kalau benihnya habis diambil terus, dari mana nelayan mau menangkap lobster besar nanti? Ini soal masa depan,”ujar seorang pejabat DKP NTB yang turut hadir dalam konferensi pers.

Para pelaku dijerat dengan pasal terkait budidaya dan perdagangan benih lobster tanpa izin, yang membawa ancaman pidana dan denda berat. Pihak Lanal dan DKP NTB menegaskan bahwa proses hukum akan diikuti secara tuntas.

Sementara itu, DKP NTB menyampaikan bahwa edukasi dan pengawasan kepada nelayan terus diperkuat, guna mencegah keterlibatan mereka dalam jaringan perdagangan benih ilegal yang kian masif dan rapi.

“Sinergi lintas lembaga menjadi kunci keberhasilan seperti ini. Tapi upaya preventif juga tak kalah penting,”tambah pejabat DKP.

 

 

Penangkapan ini tak hanya menjadi prestasi aparat, tetapi juga peringatan keras bagi pelaku dan jaringan penyelundupan yang masih aktif. Upaya terorganisir dari oknum-oknum yang memanfaatkan celah hukum dan ekonomi terus menjadi tantangan, namun aparat kini makin siap dan sigap.

Dengan nilai ekonomi lobster yang tinggi dipasar internasional, Indonesia dihadapkan pada dilema antara potensi ekspor dan kebutuhan menjaga kelestarian laut. Langkah tegas seperti ini dinilai menjadi contoh bahwa keamanan laut dan keberlanjutan perikanan bisa berjalan seiring,”ujarnya.

 

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *