LCN – Mataram, Kapolresta Mataram Polda NTB, Kombes Pol. Hendro Purwoko, bergerak cepat menanggapi kenaikan harga beras dengan menghadiri Kickoff Gerakan Pangan Murah (GPM) Polri secara virtual. Acara yang dipantau dari Polsek Mataram pada Kamis ini menjadi tanda dimulainya operasi serentak ditiga titik vital diwilayahnya: Kecamatan Mataram, Gunungsari dan Lingsar.
Polresta Mataram Polda NTB, bekerja sama dengan Perum Bulog Kanwil NTB mendistribusikan Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dengan harga terjangkau. “Per hari kami distribusikan 2.500 hingga 3.000 kilogram,”ujar Kombes Hendro.
Skema penjualan dirancang untuk langsung menjangkau masyarakat. Beras SPHP dijual seharga Rp 58.000 per karung (5 kg), jauh di bawah harga pasar. Namun, pembeli dibatasi hanya bisa membeli maksimal dua karung. Aturan ini diterapkan untuk mencegah praktik curang oleh oknum distributor yang ingin mengambil untung dengan menjual kembali beras bersubsidi ini dengan harga lebih tinggi.
Kapolresta Mataram Polda NTB, juga menegaskan akan mengambil tindakan tegas terhadap siapa pun yang mencoba memanfaatkan program ini. “Kami tidak akan mentolerir praktik oplosan (mencampur beras) atau pengurangan berat,” tegasnya.
Respons dari masyarakat sangat positif. Salah satu pembeli, Ibu Hani, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Saya sangat terbantu. Semoga program seperti ini terus berlanjut, “ujarnya penuh harap.
Gerakan pangan murah ini adalah upaya nyata Polri untuk menjaga stabilitas harga pangan, memastikan masyarakat dapat mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau dan menciptakan ketenangan ditengah fluktuasi ekonomi,”tandasnya.
(Orik / LCN)
