Jelang Subuh Selama Ramadan, Pengamanan Perang Mercon/Kembang Api di Ampenan Diperketat

Jelang Subuh Selama Ramadan, Pengamanan Perang Mercon/Kembang Api di Ampenan Diperketat

LCN – Mataram, NTB – Memasuki tiga hari bulan suci Ramadan 1446 H/2025 M, aparat keamanan di Kelurahan Kebon Sari, Kecamatan Ampenan, melakukan monitoring ketat terhadap aktivitas perang mercon/kembang api yang marak terjadi menjelang subuh di seputaran Kali Jangkuq, yang Batasan langsung dengan Kelurahan Dasan Agung, Kota Mataram, Senin (03/03/2025).

Kegiatan pengamanan ini dipimpin oleh Sertu M. Zulhamdan, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kelurahan Kebon Sari, Komando Rayon Militer (Koramil) 1606-09/Ampenan dengan tujuan memastikan situasi tetap kondusif dan mencegah gangguan bagi warga yang melintas atau beraktivitas pagi di kawasan tersebut.

“Perang mercon/kembang api yang kerap terjadi selama Ramadan dinilai membahayakan keselamatan dan ketertiban umum.”ujar Babinsa Kebon Sari, Sertu M. Zulhamdan.

Turut hadir dalam kegiatan ini Lurah Kebon Sari, Drs. H. Musta’al, Kasi Pemerintahan, Bhabinkamtibmas, Kepala Lingkungan (Kaling) se-Kebon Sari, Linmas, serta tokoh masyarakat. Sinergi antara aparat keamanan dan masyarakat diharapkan dapat menekan aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban dan keselamatan warga.

Lurah Kebon Sari, Drs. H. Musta’al menegaskan bahwa perang mercon bukan bagian dari tradisi yang perlu dilestarikan. “Kami akan terus memantau dan mengedukasi remaja dan warga agar tidak terlibat dalam aktivitas yang berisiko membahayakan diri sendiri maupun orang lain,”tegasnya.

Sementara itu, Babinsa Kebon Sari menambahkan bahwa pihaknya akan meningkatkan patroli serta mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk mengawasi anak-anak mereka agar tidak terlibat dalam permainan berbahaya ini.

Hingga kegiatan selesai, situasi tetap aman dan terkendali, tanpa insiden yang mengkhawatirkan. Aparat berjanji akan terus melakukan pemantauan intensif selama bulan Ramadan guna memastikan keamanan dan kenyamanan warga di sekitar Kali Jangkuq dan sekitarnya,”tutupnya.

 

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *