LCN – Mataram, — PT. BPR NTB Perseroda mengambil langkah strategis yang menarik dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini. Dihadiri seluruh kepala daerah se-NTB, termasuk Wakil Bupati Lombok Timur H. Moh. Edwin Hadiwijaya, pertemuan ini tidak hanya membahas pembenahan internal, tetapi juga menetapkan visi besar: konversi BPR NTB menjadi BPR Syariah pada tahun 2026.
Kepala Biro Perekonomian Provinsi NTB, Najamuddin Amy, menegaskan bahwa RUPSLB ini adalah upaya “penyehatan total” BUMD. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah penekanan pada peran sosial BPR.
”Pesan penting dari Gubernur, kita harus meningkatkan tata kelola dan kinerja BPR NTB agar mampu menjawab isu-isu publik, tidak hanya berorientasi pada laba semata, “ujar Najamuddin Amy.
Visi ini diperkuat dengan komitmen untuk menjadikan BPR NTB sebagai tulang punggung pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dimasa depan.
Lima agenda utama yang disepakati menunjukkan keseriusan manajemen dalam bersih-bersih dan restrukturisasi, termasuk penetapan pengurus baru, perubahan Anggaran Dasar, hingga persetujuan biaya rekrutmen pengurus.
”Insya Allah tahun depan kita akan konversikan BPR NTB ini menjadi BPR Syariah,”tambahnya, menandai lompatan besar yang akan mengubah lanskap perbankan daerah dan semakin memposisikan BPR sebagai lembaga yang sejalan dengan nilai-nilai syariah sekaligus pendorong ekonomi kerakyatan,”tandasnya.
(Orik / LCN)






