Home / Daerah / Lokasi SMA Garuda Unggul Pindah ke Titik Baru! Lombok Timur Siapkan Lahan 42 Hektare

Lokasi SMA Garuda Unggul Pindah ke Titik Baru! Lombok Timur Siapkan Lahan 42 Hektare

LCN – Lombok Timur, – NTB, Keputusan krusial mengenai lokasi pembangunan Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda di Lombok Timur (Lotim) telah memasuki babak penentuan yang dramatis. Setelah dihadapkan pada kontroversi dan penolakan keras dari warga terkait usulan awal di Kebun Raya Lemor, Pemerintah Kabupaten Lotim dengan sigap bergerak cepat mengalihkan fokus ke lokasi alternatif yang kini diyakini lebih siap.

​Bupati Lombok Timur, H. Haerul Warisin, bersama tim penilai dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, baru-baru ini meninjau ulang dua titik usulan. Namun, ditengah proses peninjauan, dinamika dilapangan menunjukkan adanya perubahan arah yang signifikan.

​Rencana pembangunan di Lemor, yang merupakan aset Pemda, terpaksa dibatalkan setelah menuai penolakan massal. Lahan dikawasan tersebut dinilai memiliki fungsi konservasi dan menjadi sumber mata air vital bagi masyarakat, sehingga bertentangan dengan syarat utama proyek yaitu legalitas tanah yang clear and clean.

​”Kami tidak menolak pendidikan, yang kami tolak itu lokasi bangunannya disana (Lemor). Silakan Pemkab cari aset yang lain,”tuntut warga saat itu.

​Gunung Malang dan Menanga Baris Jadi Kandidat Terkuat. Menanggapi penolakan tersebut, Pemkab Lotim langsung tancap gas.
Fokus kini beralih ke dua lokasi yang lebih prospektif: Gunung Malang dan yang paling mengejutkan, Menanga Baris di Kecamatan Pringgabaya.

​Bahkan, untuk Menanga Baris, Pemda Lotim menegaskan telah menyiapkan lahan seluas 42 hektare, jauh melampaui syarat minimal 20 hektare.

Langkah ini menjadi bukti komitmen Pemda untuk memuluskan proyek strategis nasional yang bertujuan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berdaya saing global dari NTB.

​Keputusan Akhir di Tangan Pusat
​Direktur Jenderal Sains dan Teknologi Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Ahmad Najib Burhani, menyebut situasi ini sebagai selection headache atau pilihan yang sulit.

Namun, ia menyambut baik usulan Lombok Timur karena NTB menjadi salah satu wilayah di Indonesia Timur yang belum memiliki Sekolah Garuda.

​”Keputusan ada di pusat. Yang jelas kita sudah usulkan dua lokasi yang sangat menarik. Ada sisi positif, ada sisi negatif, ini yang akan kita sempurnakan,”tegas Bupati Warisin.

​Tim penilai dari Politeknik Negeri Malang menekankan aspek teknis dan kesiapan infrastruktur. Sekolah yang akan berbasis asrama ini mutlak membutuhkan ketersediaan luasan lahan, listrik dan air yang memadai.

​Jika hasil kajian pusat segera dikeluarkan dan semua proses berjalan lancar berkat kolaborasi erat Pemda dan Kementerian, proses pembangunan ditargetkan dimulai tahun 2026 agar dapat beroperasi dan menerima murid baru ditahun 2027.

​Lombok Timur kini menantikan pengumuman final. Siapakah yang akan memenangkan pertarungan lahan, dan akankah Menanga Baris menjadi titik awal lahirnya generasi emas dari Nusa Tenggara Barat,”tandasnya.

 

(Orik / LCN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *