LCN – Lombok Timur, – NTB, Wakil Bupati Lombok Timur (Lotim), H. Moh. Edwin Hadiwijaya, menyampaikan pernyataan keras yang menohok soal hierarki loyalitas Aparatur Sipil Negara (ASN). Dihadapan jajaran Dinas PUPR Lombok Timur, Edwin menegaskan bahwa setelah loyalitas kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), prioritas loyalitas ASN, yakni kepada masyarakat, baru kemudian kepada atasan.
Pernyataan ini dilontarkan Wabup Edwin saat memimpin apel pagi di Kantor Dinas PUPR Lotim, Senin (17/11/2025). Menurutnya, peran utama ASN, yaitu menjadi jembatan antara kepentingan publik dan Pemerintah, serta memberikan pelayanan yang optimal.
”Tugas Bapak dan ibu cukup besar. Setelah loyalitas kepada NKRI, loyalitas berikutnya adalah kepada masyarakat. Baru yang berikutnya kepada atasan,”tegas Edwin, sembari menekankan pentingnya integritas, taat asas dan peraturan.
Selain penegasan loyalitas, Wabup Edwin juga memberikan kabar baik sekaligus peringatan keras bagi pihak yang mencoba mengganggu netralitas birokrasi. Ia memastikan bahwa ASN di Lombok Timur kini dilindungi oleh sistem merit yang berlaku, sehingga profesionalisme mereka tidak lagi dapat dicederai oleh dinamika dan kepentingan politik.
”Sekarang peran ASN tidak lagi diobok-obok oleh politik,”ujarnya, menyoroti bahwa sistem merit menjamin bahwa kinerja ASN didasarkan pada kualifikasi, kompetensi, dan kinerja.
Dalam arahannya, Wabup Edwin tidak hanya memuji, namun juga menyoroti satu kelemahan kritis yang harus segera diperbaiki, kerja sama lintas sektor.
”Kelemahan kita, yaitu ketika kita bergerak bersama-sama dalam sebuah tim itu, dalam lintas sektoral kita,”ungkapnya. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh jajaran, terutama para pimpinan OPD, untuk saling merangkul dan bekerja sama demi menjaga soliditas dan keberhasilan pelayanan kepada masyarakat.
Penegasan Wabup Edwin ini bukan sekadar rutinitas apel, melainkan sebuah deklarasi tegas untuk mengembalikan fokus ASN pada masyarakat, didukung jaminan profesionalisme melalui sistem merit yang steril dari intervensi politik,”tandasnya.
(Orik / LCN)
