Pemda Lotim Gas Pol Minta Bantuan Pusat dan Siapkan Proyek “Benteng Sungai” Raksasa Cegah Bencana Berulang
Lombok Timur, – NTB, Hanya berselang jam usai Badai Kumbang menerjang, Lombok Timur kembali diterjang musibah ganda yang melumpuhkan. Banjir bandang yang dipicu lonjakan debit Kali Kumbang telah merendam dua Desa di Kecamatan Pringgabaya, menelan korban 588 Kepala Keluarga (KK).
Lebih mengejutkan, disaat yang sama, Jembatan Perigi di Kecamatan Suela, yang merupakan urat nadi transportasi warga, ambruk total!
Sekretaris Daerah (Sekda) Lotim sekaligus Kepala BPBD, H. Muhammad Juaini Taofik, memimpin Tim Reaksi Cepat bersama BPBD Provinsi NTB langsung ke tengah lumpur dan puing Rabu (19/11/2025).
”Ini peristiwa berulang yang memalukan. Sudah terjadi pada 2020. Pemerintah daerah harus segera menghentikan siklus ini,” tegas Sekda dilokasi, menunjukkan komitmen serius.
Dalam hitungan jam, bantuan cepat berupa makanan siap saji dan dapur umum langsung didirikan untuk ratusan warga Labuan Lombok (430 KK) dan Seruni Mumbul (158 KK) yang terdampak.
Ambruknya jembatan tersebut tidak hanya mengganggu, tapi membuat akses transportasi warga lumpuh total.
”Jembatan ini sebagai akses vital. Kelumpuhan ini harus segera diatasi, “ujar Sekda, yang langsung menyatakan akan menyampaikan kondisi kritis ini kepada pemerintah pusat agar perbaikan dapat dilakukan secepatnya dengan skala prioritas tinggi.
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB, Ahmadi, menjelaskan bahwa kondisi geografis Lotim sangat rentan terhadap banjir rob, sehingga upaya reaktif tidak lagi cukup.
”Kami sedang berkoordinasi dengan Pemda Lotim untuk membangun ‘Benteng Sungai’ berupa tanggul permanen sepanjang aliran sungai. Ini investasi vital untuk mencegah air merendam permukiman lagi,” jelas Ahmadi.
Lebih inovatif, proyek tanggul ini juga direncanakan memiliki fungsi ganda: menangkap air sungai saat hujan untuk kemudian dimanfaatkan sebagai irigasi pertanian saat musim kemarau, memecahkan dua masalah sekaligus banjir dan krisis air!
Respon kilat Pemda, ditambah rencana ambisius pembangunan tanggul yang melibatkan koordinasi intensif dengan BNPB dan Pemerintah Pusat, menjadi harapan besar bagi warga agar musibah ini benar-benar menjadi yang terakhir,”tandasnya.






