ACARA TASYAKKUR DAN PELESAPASAN SMP IT DARUL AZKIYA AIK MENING, KANIT UPTD TERARA MENEKANKAN PENTINGNYA KEDISIPLINAN

ACARA TASYAKKUR DAN PELESAPASAN SMP IT DARUL AZKIYA AIK MENING, KANIT UPTD TERARA MENEKANKAN PENTINGNYA KEDISIPLINAN

LCN – Lombok Timur – NTB, Acara Tasyakkur dan Pelepasan Siswa SMP IT Darul Azkiya Aik Mening berlangsung meriah. Hal ini ditandai dengan ratusan undangan yang hadir terdiri dari unsur tokoh Masyarakat. Wali murid, perangkat Desa dan pejabat dari Dinas Pendidikan. Acara ini terasa makin berkelas karena dipandu dengan dua Bahasa yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia oleh dua orang murid yang ikut program asrama dan pesantren.

Hadir pada acara ini Kanit UPTD Pendidikan kecamatan Terara, Jaelani. Pada sambutan yang ia sampaikan Jaelani menekankan pentingnya kedisiplinan pada siswa didik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Ia membeberkan bagaimana dirinya yang dulunya sebagai anak dusun yang terdidik di sekolah dusun bisa memperoleh hasil maksimal sebagaimana yang ia nikmati hari ini.

Menurut Jaelani, menjadi anak desa tidak harus minder karena semua murid memiliki peluang yang sama tergantung bagaimana kesungguhan tiap orang mengolah dirinya sesuai keinginan yang diharapkan.

Lebih lanjut, Pria yang saat ini menjabat sebagai Kanit UPTD Pendidikan kecamatan Terara ini menyinggung bagaimana kebanggan seorang guru melihat keberhasilan anak didiknya. Karena menurutnya keberhasilan anak didik merupakan keberhasilan seorang guru juga.
“Seorang guru niki mengatakan alhamdulillah ketika melihat anak- anaknya (murid) sukses, hanya itu kebanggaan mereka,”jelasnya dengan tegas di Aula Serba Guna Ponpes Darul Amien, Sabtu pagi (22/06/2025).

Namun ia menyayangkan budaya buruk hari ini yang oleh berbagai pihak kerap menyalahkan guru ketika misalnya terjadi kekeliruan dalam sikap dan tindakan murid. Padahal dengan pola Pendidikan yang ada saat ini, jumlah waktu siswa didik jauh lebih banyak dirumah dan pengawasan orang tua ketimbang waktu disekolah yang hanya enam sampai tujuh jam. Artinya tanggung jawab dan pengawasan orang tua harusnya jauh lebih besar dari pada para guru.

“Ketika terjadi masalah pada siswa didik, selalu guru yang menjadi kambing hitam dan sasaran. Padahal jumlah waktu peserta didik hanya enam sampai tujuh jam, selebihnya mereka berada dirumah dibawah pengawasan orang tua. Misalnya seorang guru menghukum siswa didik, bisa jadi wali murid ikut balik marah pada guru tersebut”, terangnya dengan nada menyindir dalam Bahasa Sasak.

Sebagai pejabat yang mengurusi sekolah, Jaelani akan mensupport SMPT IT DARUL AZKIYA yang berada dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Darul Amien untuk tumbuh dan berkembang. Hal ini bisa dilakukan dengan memperkuat jalinan komunikasi dan kolaborasi antara pihak sekolah dengan Masyarakat dan pemerintah.

Seperti misalnya bagaimana memperoleh dana BOS yang besar tentunya dengan memperbanyak jumlah siswa didik yang melanjutkan pada sekolah SMP IT tersebut. Begitu pun, sekolah juga perlu menjalin komunikasi dan kolaborasi dengan Masyarakat agar tercipta pemahaman yang sama terkait dengan visi misi sekolah. Sehingga semakin memancing daya tarik Masyarakat sebagai calon wali murid.

“Jadi motivasi kita Ketika mendirikan sekolah bahkan pemerintah juga demikian, jadi manfaatkan semua potensi yang ada di sini. Jalin Kerjasama dengan Masyarakat, buka wawasannya. Ini out put-nya dari Jawa, buka Pak pola-pola Jawa itu kembangkan di sini. Kapan lagi Aik Mening kita ubah wajahnya kita adopsi sistem Pendidikan yang di Jawa bawa ke sini, insya Allah nanti masyarakat banyak yang tau dan peduli dengan Pendidikan ini. Ketika kita mengembangkan Pendidikan dengan pola yang baru maka orang akan berlomba-lomba, bkan melihat siapa yang ngajar di sana tapi melihat out put-nya,”jelas Pria yang juga berasal dari Desa Sukadana tempat berdirinya sekolah tersebut.

Terakhir, ia berpesan pada pimpinan Ponpes Darul Amien yang menaungi SMP IT Darul Azkiya untuk terus mengembangkan dan meningkatkan inovasi demi terwujudnya out put yang berkualitas sehingga memliki nilai jual yang tinggi pada minat calon wali murid untuk menitipkan anak-anaknya pada Yayasan Pendidikan yang di Kelola,”tandasnya.

 

(Budi / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *