Dampak Efisiensi Anggaran, Rutan Bima Tidak Kurangi Kualitas Pelayanan

Dampak Efisiensi Anggaran, Rutan Bima Tidak Kurangi Kualitas Pelayanan

LCN – Kota Bima – Sesuai instruksi Presiden Prabowo Subianto yang mengeluarkan perintah efisiensi anggaran melalui Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 menjadi tantangan tersendiri bagi Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Raba Bima.

Plt. Kepala Rutan Kelas IIB Raba Bima, Tajudinur, A.Md.IP., SH mengatakan pengurangan anggaran menjadi tantangan, namun Rutan Bima memastikan, program pembinaan dan pengembangan keterampilan narapidana tetap berjalan.

“Caranya adalah dengan memanfaatkan sumber daya secara lebih efisien, menggandeng mitra eksternal seperti lembaga pelatihan dan komunitas sosial, serta mengoptimalkan tenaga internal,” terangnya, Senin (03/03/2025) dikantornya.

Hingga saat ini pun, kata dia, tidak ada pemangkasan fasilitas yang berdampak langsung pada kualitas pelayanan.

“Prioritas utama tetap diberikan pada aspek kesehatan, kebersihan, dan kebutuhan dasar narapidana,”katanya.

Dikatakannya, efisiensi di Rutan Bima lebih difokuskan pada pengurangan biaya operasional yang tidak esensial.
Apakah nantinya ada pengurangan kegiatan seperti kegiatan pembinaan dan pengembangan keterampilan narapidana?

“Meski ada keterbatasan anggaran, kegiatan pembinaan tetap dijalankan dengan pola yang lebih efektif,”jawabnya.

Menurutnya, beberapa program kemungkinan akan melakukan penyesuaian metode, seperti memanfaatkan teknologi digital untuk pelatihan keterampilan atau menggandeng sukarelawan dari komunitas lokal untuk membantu pembinaan.

Membahas kebijakan efisiensi anggaran 2025, tentu memiliki tujuan untuk mengurangi pengeluaran negara dan meningkatkan efisiensi anggaran. Pria lulusan Akademi Ilmu Pemasyatakan ini memaparkan sejumlah strategi penyesuaian agar Rutan Bima tetap memberikan pelayanan optimal, diantaranya;

Pertama, optimalisasi anggaran, dengan memprioritaskan pengeluaran pada aspek yang langsung berdampak pada kesejahteraan narapidana.

Kedua, kerjasama dengan pihak ketiga, yakni menggandeng lembaga pelatihan, organisasi sosial, dan dunia usaha untuk mendukung program pembinaan.

Ketiga, pemanfaatan teknologi, yakni menggunakan metode pelatihan berbasis digital dan daring untuk efisiensi biaya tanpa mengurangi efektivitas pembelajaran (jika diperlukan).

“Dengan langkah-langkah ini, Rutan Bima memastikan bahwa efisiensi anggaran tidak mengurangi kualitas pelayanan, tetap menjaga hak-hak Tahanan dan narapidana, serta terlaksananya kualitas pelayanan publik yang prima,”pungkasnya.

 

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *