Dramatis! 47 Ribu Benih Lobster Diselamatkan, Danlanal Mataram Pimpin Pelepasan di Senggigi

Dramatis! 47 Ribu Benih Lobster Diselamatkan, Danlanal Mataram Pimpin Pelepasan di Senggigi

LCN – Lombok Barat – NTB, Upaya penyelamatan ekosistem laut Indonesia kembali mencetak prestasi. Sebanyak 47.523 ekor benih bening lobster (BBL) berhasil dilepaskan ke laut bebas setelah aparat TNI AL menggagalkan, melakukan penangkapan skala besar diwilayah pesisir Lunyuk, Sumbawa.

Operasi ini tak hanya menyelamatkan sumber daya laut bernilai miliaran rupiah, tapi juga menandai keseriusan negara dalam melawan praktik eksploitasi ilegal. Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Mataram, Kolonel Achmad Hadi Alhasny, turun langsung memimpin pelepasan benih lobster di Pantai Aruna, Senggigi, Senin (16/06/2025).

“Kami sita total 51.223 ekor BBL dari pelaku. Sayangnya, sekitar 3.700 ekor tidak selamat. Sisanya berhasil kami lepas ditiga titik berbeda agar adaptasi ke alam bisa maksimal,”jelas Kolonel Hadi dalam konferensi pers dilokasi pelepasan.

Kelestarian Lebih Besar
BBL adalah komoditas bernilai tinggi dipasar gelap Asia, dengan harga mencapai ratusan ribu per ekor. Namun penangkapannya secara brutal dan masif berisiko memusnahkan populasi lobster dewasa dimasa depan. Ini yang membuat aksi penyelamatan kali ini dinilai penting secara ekologis maupun ekonomis.

“Ini bukan sekadar tangkapan, ini bagian dari menyelamatkan generasi masa depan laut Indonesia,”ujar Kolonel Hadi.

Meski operasi kali ini berhasil, kasus penyelundupan benih lobster masih marak. Motif ekonomi menjadi alasan utama nelayan terlibat. Penegakan hukum tanpa solusi alternatif dianggap belum cukup. Edukasi, bantuan ekonomi berkelanjutan dan pengawasan teknologi menjadi kunci sukses jangka panjang.

Pemerintah bersama aparat maritim berkomitmen memperkuat patroli dititik-titik rawan. Namun para pengamat menyarankan pendekatan lebih inklusif, dengan melibatkan masyarakat pesisir sebagai penjaga pertama kekayaan laut Nusantara.

Pelepasan benih lobster di Senggigi hari ini adalah lebih dari sekadar aksi simbolis. Ia menjadi simbol harapan bahwa laut Indonesia masih bisa diselamatkan, jika semua pihak bertindak,”pungkasnya.

 

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *