Momentum Refleksi Nilai Mulat Sarira, Petugas & WBP Umat Hindu Lapas Lombok Barat Gelar Upacara Ngenteg Linggih

Momentum Refleksi Nilai Mulat Sarira, Petugas & WBP Umat Hindu Lapas Lombok Barat Gelar Upacara Ngenteg Linggih

LCN – Lombok Barat – NTB, Sebagai upaya introspeksi diri atau melihat ke dalam diri sendiri (Mulat Sarira), seluruh petugas dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) umat Hindu di Lapas Kelas IIA Lombok Barat mengikuti Upacara Ngenteg Linggih yang penuh khidmat di Pura Padmasana Bajra Satwa Lapas, Kamis (18/7). Kegiatan spiritual ini dipimpin langsung oleh Ida Pandita Istri Nabe Tapakan Swi Mas Gangga Naraya dari Gedong Suci Griya Saksari, Lombok.

Upacara Ngenteg Linggih ini merupakan bagian dari rangkaian Piodalan atau peringatan hari suci di pura, yang sarat makna sebagai bentuk penghormatan dan pemujaan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Dalam pelaksanaannya, umat Hindu yang terdiri dari petugas dan WBP larut dalam suasana penuh kekhusyukan, dengan mempersembahkan banten dan melantunkan puja stawa sebagai wujud bhakti dan syukur.

Kepala Lapas Kelas IIA Lombok Barat, M Fadli, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi wadah pembinaan kepribadian berbasis spiritualitas yang penting bagi warga binaan.

“Melalui momentum Ngenteg Linggih, kami harapkan tumbuh kesadaran spiritual, introspeksi diri atau mulat sarira, serta penguatan karakter bagi warga binaan untuk menjadi pribadi yang lebih baik,”ungkapnya.

Lebih lanjut Fadli menambahkan, upacara keagamaan di Pura Padmasana Bajra Satwa Lapas Lombok Barat ini adalah salah satu bentuk meningkatkan sradha bhakti petugas dan warga binaan umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa.

Pihaknya juga mengharapkan setelah dilaksanakannya upacara Ngenteg Linggih ini seluruh petugas dan warga binaan umat hindu di Lapas dapat terus meningkatkan rasa persaudaraan dan persatuan antara sesama umat.

“Tentu pelaksanaan yadnya ini sebagai sarana peningkatan nilai spiritual sebagai umat beragama. Kami berharap ke depan upacara yadnya ini dapat memberikan energi positif yang dapat memancarkan hal positif bagi umat serta menetralisir hal- hal negatif di lingkungan setempat,”katanya.

Sementara itu, Ida Pandita Istri Nabe Tapakan Swi Mas Gangga Naraya dalam dharmawacananya mengajak seluruh umat untuk menjaga kesucian pikiran, perkataan, dan perbuatan.

“Upacara ini bukan hanya ritual, tetapi juga pengingat untuk selalu eling lan waspada, agar hidup dijalani dengan penuh kesadaran dan ketulusan,”tuturnya.

Kegiatan keagamaan ini mendapat dukungan penuh dari jajaran Lapas sebagai bagian dari pembinaan kerohanian, sejalan dengan tujuan pemasyarakatan yang menekankan pada perubahan dan pembentukan akhlak warga binaan,”tandasnya.

 

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *