LCN – Lombok Timur – NTB,
Sebuah babak baru bagi dunia literasi dan arsip di Lombok Timur resmi dimulai. Gedung Layanan Baru milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lombok Timur kini berdiri megah dan telah diresmikan oleh Bupati H. Haerul Warisin. Bukan sekadar seremoni, peresmian ini menjadi simbol kuatnya komitmen pemerintah daerah dalam mendekatkan akses pengetahuan kepada masyarakat di tengah gempuran era digital.
Peresmian yang berlangsung Kamis (22/05/2025), itu ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemotongan pita. Dalam sambutannya, Bupati Haerul menegaskan bahwa perpustakaan dan arsip bukan hanya fasilitas pelengkap, melainkan fondasi utama dalam membangun demokrasi dan keberlanjutan pembangunan.
“Google bisa kasih kita informasi apa saja. Tapi kebenaran? Itu ada diperpustakaan, diarsip. Itulah yang membentuk sejarah dan jati diri kita,”tegasnya dengan nada penuh keyakinan.
Tak hanya berbicara konsep, Bupati juga menantang Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) untuk menata perpustakaan menjadi lebih dari sekadar ruang baca. Ia ingin gedung ini menjadi magnet wisata edukasi, ruang publik yang nyaman, estetik, dan hidup dengan aktivitas literasi yang menggugah minat generasi muda.
Kepala DPK Lombok Timur, H. Mugni, dalam laporannya mengungkapkan bahwa gedung yang mulai beroperasi sejak Februari 2025 itu dibangun dengan dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 9,75 miliar, dengan luas bangunan mencapai 1.779 meter persegi dan terdiri dari tiga lantai. Meskipun lantai tiga masih dalam tahap penyempurnaan, antusiasme pengunjung terus meningkat.
“Kami mencatat rata-rata 115 pengunjung per hari sejak gedung ini dibuka,”ujar Mugni.
“Kami juga memiliki koleksi sebanyak 23 ribu judul buku, dengan total 46 ribu eksemplar.”
Ia menambahkan bahwa perpustakaan ini sedang dipersiapkan untuk mengikuti proses akreditasi, yang menjadi kunci untuk bisa menerima hibah dan dukungan program dari pemerintah pusat.
Acara peresmian ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, mulai dari para kepala Dinas Perpustakaan se-Pulau Lombok, Dinas Perpustakaan Provinsi NTB, rektor perguruan tinggi, hingga komunitas literasi yang selama ini aktif menghidupkan budaya baca ditengah masyarakat.
Langkah pembangunan perpustakaan ini dipandang sebagai investasi jangka panjang dalam membangun masyarakat yang tidak hanya melek huruf, tetapi juga melek informasi dan sejarah. Pemerintah Kabupaten Lombok Timur pun berjanji akan menyelesaikan 40% bagian gedung yang belum tuntas melalui dana APBD.
Diera ketika informasi begitu mudah tersebar namun kebenaran kian kabur, perpustakaan hadir sebagai benteng literasi dan intelektualitas. Gedung layanan baru ini bukan hanya bangunan fisik, tapi cerminan dari semangat untuk menumbuhkan generasi yang tak hanya bisa membaca, tetapi juga berpikir dan membedakan mana fakta, mana opini,”pungkasnya.
(Orik / LCN)