LCN – Mataram, – Jaringan gelap narkotika di Mataram takluk dihadapan Tim Opsnal Satuan Reserse Narkoba Polresta Mataram Polda NTB, Tepat pukul 01.00 Wita dini hari, Senin, polisi memutus rantai pasok sabu yang membentang dari kamar kos sederhana di Sapta Marga hingga kamar mewah di salah satu hotel kawasan Cilinaya.
Kasat Narkoba Polresta Mataram Polda NTB, AKP I Gusti Ngurah Bagus Suputra, SH., MH., menyampaikan Tiga pemuda, berinisial LBPW (29), SAW (22), dan RAP (19), diringkus dalam operasi senyap ini. Total barang bukti yang disita mencapai 3,13 gram sabu-sabu, jumlah yang cukup besar untuk merusak puluhan generasi muda di Mataram,”papar I Gusti.
Lebih Lanjut, I Gusti memaparkan dari Kos ke Hotel Pemasok Utama
menjelaskan bahwa pengungkapan ini berawal dari penangkapan RAP dan SAW disebuah kos-kosan.
”Dari hasil pengembangan dilokasi pertama, langsung terungkap adanya terduga lain berinisial LBPW disalah satu hotel di Cilinaya. LBPW ini kami duga sebagai asal barang (sabu) yang selama ini mereka edarkan,”jelas I Gusti.
Penggeledahan didua lokasi berbeda ini tidak hanya menemukan sabu, tetapi juga berbagai barang bukti yang memperkuat dugaan pengedaran. Polisi menyita bong (alat hisap) dan yang paling krusial, perlengkapan pengemasan sabu. Keberadaan alat pengemas ini membuktikan bahwa peran mereka bukan sekadar pengguna, melainkan pemain dalam bisnis gelap ini,”terangnya.
Ketiga tersangka kini diamankan di Mapolresta Mataram dan dijerat dengan Pasal berlapis. Mereka dikenakan Pasal 114 ayat (1) dan/atau Pasal 112 ayat (1) serta Pasal 127 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
”Peran masing – masing terduga masih kami dalami. Jika terbukti sebagai pengedar, mereka terancam hukuman penjara yang sangat berat. Namun apabila murni pengguna, pintu rehabilitasi di BNN Kota Mataram akan kami buka,”tegas I Gusti.
Beliau menutup pernyataan dengan komitmen tegas, “Kami berkomitmen, jaringan gelap Narkoba di Mataram harus ditekan habis. Operasi senyap akan terus kami lakukan demi menjaga Mataram bersih dari bahaya Narkoba,”pungkasnya.
(Orik / LCN)
