Home / Daerah / Wartelsuspas Lapas Lobar, Penghubung Harapan Antara Warga Binaan dan Keluarga

Wartelsuspas Lapas Lobar, Penghubung Harapan Antara Warga Binaan dan Keluarga

LCN – Lombok Barat – NTB, Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Lombok Barat terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik bagi warga binaan. Salah satu fasilitas yang menjadi perhatian adalah keberadaan Warung Telekomunikasi Khusus Lapas (Wartelsuspas), yang menjadi jembatan penghubung antara warga binaan dan keluarga mereka diluar tembok penjara, Senin, (07/07/2025).

Layanan Wartelsuspas yang disediakan oleh pihak Lapas menjadi jembatan penghubung antara warga binaan dan keluarga mereka di luar sana. Bukan sekadar fasilitas komunikasi, wartel ini menjadi ruang harapan, tempat para narapidana menguatkan ikatan kasih dengan orang-orang yang mereka cintai.

Kalapas Lombok Barat, M. Fadli, menyampaikan bahwa keberadaan Wartel di dalam lapas adalah wujud nyata dari pemenuhan hak-hak dasar narapidana.

“Kami terus memastikan bahwa warga binaan tetap bisa menjalin komunikasi dengan keluarga sesuai dengan prosedur yang berlaku. Hubungan emosional dengan keluarga adalah fondasi penting dalam proses pemulihan mental dan perubahan perilaku khususnya warga binaan di Lapas Lobar.”ujar Kalapas.

Layanan wartel dilakukan secara terjadwal, dengan pengawasan dan prosedur ketat, sistem ini juga telah terintegrasi untuk mencegah penyalahgunaan demi menjaga keamanan dan ketertiban. Namun di balik itu semua, tetap ada ruang untuk rasa dan kasih sayang yang menjembatani batas-batas fisik.

“Lewat wartel ini saya masih bisa dengar suara anak dan istri saya. Itu yang bikin saya kuat jalani hari-hari di sini,”ungkap salah satu warga binaan dengan mata berkaca-kaca.

Di tengah keterbatasan, mendengar suara orang tua, pasangan, atau anak-anak menjadi penawar rindu yang tak ternilai. Setiap percakapan di wartel menjadi pengingat akan rumah, akan kehidupan yang ingin diperbaiki dan masa depan yang ingin mereka raih kembali setelah bebas nanti.

Bagi keluarga di luar, mendengar kabar dari orang yang mereka rindukan juga menjadi penghibur tersendiri. Banyak yang menanti jadwal telepon dengan harap-harap cemas, berharap sang ayah, anak, atau suami tetap sehat dan kuat didalam lapas.

Dengan pendekatan yang lebih humanis, Lapas Lombok Barat tak hanya menjalankan tugas pemasyarakatan, tetapi juga menanamkan nilai kemanusiaan dan harapan. Wartel bukan hanya alat komunikasi, melainkan jembatan kasih yang mempertemukan dua dunia yang terpisah oleh tembok, namun tetap disatukan oleh cinta keluarga,”tandasnya.

 

(Orik / LCN)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *