LCN – Lombok Barat – NTB, Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Ahli Utama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Nugroho menegaskan program pembinaan di dalam Lapas harus menciptakan warga binaan yang produktif dan berdampak langsung bagi warga binaan dan juga masyarakat sekitarnya.
“Kami mendorong agar pembinaan di Lapas tidak hanya bersifat formal, tetapi juga membekali warga binaan dengan keterampilan yang bermanfaat pasca-pembebasan. Hal ini penting untuk mencegah residivisme dan mendukung reintegrasi sosial mereka,”ujarnya dalam kunjungan kerja ke Lapas Lombok Barat, Jum’at (18/07/2024).
PK Ahli Utama Nugroho menekankan ruang Lapas harus menjadi ruang produktif dan program pembinaan ini tidak boleh berhenti diatas kertas.
“Lapas harus hadir dan dirasakan manfaatnya, baik oleh warga binaan maupun masyarakat sekitar,”ujarnya.
Nugroho juga menambahkan, pembinaan berbasis produktifitas dinilai mampu menyerap tenaga kerja dari kalangan warga binaan dalam jumlah besar. Hal tersebut menjadi peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar. Sejumlah program unggulan yang dimiliki Lapas Lombok Barat adalah Kerajinan Cukli, Batik Tulis, Tata Boga dan Meubleair. Kegiatan ini mampu menyerap antara 50 hingga 100 warga binaan, tergantung kapasitas produksi yang berjalan.
Sementara itu, Kalapas M. Fadli menyampaikan komitmen jajarannya dalam memperkuat pembinaan berbasis kemandirian. “Kami terus berinovasi dalam memberikan pelatihan dan membuka peluang kerja sama dengan pihak luar agar hasil karya warga binaan bisa terserap pasar dan mereka bisa lebih siap kembali ke masyarakat,”ungkapnya.
Kegiatan kunjungan ini juga menjadi momentum evaluasi program pembinaan yang telah berjalan serta ajang penguatan sinergi antara pusat dan daerah dalam pelaksanaan tugas pemasyarakatan.
Dalam kunjungannya, Nugroho didampingi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM NTB, Anak Agung Gde Krisna, dan disambut langsung oleh Kalapas Lombok Barat, M. Fadli beserta jajaran. Rombongan meninjau berbagai kegiatan kemandirian seperti pertanian, pembuatan kerajinan Cukli, Batik, Tata Boga, Meubleair serta keterampilan lainnya yang menjadi bagian dari program pembinaan di Lapas Lombok Barat,”ujarnya.
(Orik / LCN)