Lensa CyberNews,- NGAWI – Keresahan melanda lingkungan SMAN 1 Kedunggalar (SMANIK) usai terkuaknya dugaan bahwa Kepala Sekolah (KS) Didik Anang Sunarto sering tidak masuk kerja, bahkan disebut-sebut “menghilang” selama dua minggu terakhir. Pegawai resah, wali murid cemas, dan isu “makan gaji buta” kini jadi bisik-bisik yang memicu kecemburuan sosial.
Seorang pegawai yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kejanggalan ini. “Betul jarang masuk, dua minggu ini bahkan nggak ngantor,”ujarnya.
Keresahan ini bukan tanpa alasan. Para staf merasa ada ketidakadilan, sebab sebagai sesama ASN yang mengabdi pada pemerintah, KS tetap menerima gaji penuh meski jarang hadir.
“Ya enak banget sering tidak masuk tetap menerima gaji, kalau boleh ngomong terima gaji buta,” cetus pegawai lain, yang memilih anonim karena takut sanksi dari atasan.
Jabatan Ganda, Disiplin Ganda?
KS Didik Anang Sunarto memang dikenal sulit ditemui. Beberapa kali awak media mencoba datang, namun selalu gagal karena yang bersangkutan tidak berada di tempat.
Ironisnya, informasi dari KS SMA senior di Ngawi menyebutkan bahwa Didik juga menjabat sebagai Plt (Pelaksana Tugas) KS salah satu SMAN di Madiun. Hal ini memunculkan pertanyaan tentang alokasi waktu dan fokusnya. “Harusnya ada jadwal berapa hari di SMANIK dan berapa hari di SMAN Madiun,”terang KS SMA tersebut, menyinggung perlunya kejelasan jadwal agar tugas di SMANIK tidak terabaikan.
Wali Murid: “Kami Was-was!”
Dampak dari absennya seorang pimpinan tertinggi sekolah ini langsung dirasakan oleh orang tua siswa. Jinitie, salah satu wali murid, menyampaikan kekhawatiran,”ujarnya.
(Joko/ Lensa Cyber)