LCN – Mataram – Ribuan masyarakat tumpah ruah memadati Taman Wisata Pantai Loang Baloq, Senin (07/04/2025), dalam rangka puncak perayaan tradisi Lebaran Ketupat yang menjadi momen khas budaya masyarakat Lombok pasca Hari Raya Idul fitri. Sekitar pukul 16.30 Wita, arus pengunjung memuncak secara bersamaan, menyebabkan kemacetan parah diakses jalan menuju kawasan wisata tersebut.
Kepadatan pengunjung juga membuat kantong parkir penuh sesak, sehingga banyak kendaraan parkir di badan jalan, memperparah kondisi lalu lintas disekitar Pantai Loang Baloq.
Melihat situasi ini, puluhan personel Bawah Kendali Operasi (BKO) Polda NTB yang diperbantukan untuk mendukung pengamanan Polresta Mataram, langsung bergerak cepat mengurai kemacetan serta melakukan pengamanan dilokasi padat pengunjung tersebut.
“Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.I.K, menjelaskan bahwa pihaknya telah menurunkan personel tambahan untuk memastikan situasi tetap kondusif, aman, dan nyaman bagi masyarakat yang merayakan tradisi Lebaran Ketupat.
“Puluhan personel kita turunkan untuk mengatur lalu lintas dan mengamankan lokasi wisata Pantai Loang Baloq yang hari ini sangat padat. Arus kendaraan kita atur ulang agar tidak terjadi penumpukan, sementara personel lainnya melakukan patroli dan pemantauan diarea wisata, “ungkapnya.
Selain fokus pada pengaturan lalu lintas, petugas juga melakukan imbauan kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan menjaga barang bawaan mereka ditengah keramaian.
Kombes Pol. Kholid menambahkan jumlah pengunjung yang membludak telah melampaui daya tampung kawasan, sehingga perlu kewaspadaan ekstra terhadap potensi gangguan keamanan dan keselamatan, terutama bagi anak-anak yang bermain di sekitar area pantai.
Langkah cepat dan tanggap dari aparat kepolisian ini diapresiasi oleh masyarakat yang merasa terbantu dengan kehadiran petugas ditengah kemacetan dan keramaian.
Dengan pengamanan maksimal dan pengawasan ketat, perayaan Lebaran Ketupat 2025 di Pantai Loang Baloq berlangsung meriah, aman dan penuh semangat kebersamaan khas masyarakat Lombok,”tutupnya.
(Orik / LCN)