Seni: Keindahan vs Kesejahteraan

Seni: Keindahan vs Kesejahteraan

LCN – MATARAM – Ditengah gemerlap pariwisata Lombok, ada sebuah kegelisahan yang tak bisa diabaikan. Sektor seni dan kreatif di NTB, meski kaya akan bakat dan potensi, masih mencari ruangnya. Para pekerja seni belum sepenuhnya menjadi tuan rumah di tanah sendiri. Ada ironi disini seni yang seharusnya menjadi jiwa dari sebuah tempat malah kerap terpinggirkan.

Namun, dibalik kegelisahan itu, selalu ada peluang. Teknologi dan dunia digital telah membuka pintu lebar-lebar, membuat karya seni lebih mudah diakses dan diapresiasi. Ini adalah momen yang tak boleh dilewatkan.

Dari kegelisahan itulah AkuAir Art Creative Enterprise hadir di Teater Tertutup Taman Budaya Prov. NTB, Sabtu Malam, 21 November 2024. Menghadirkan pementasan teater Bengkel Aktor Mataram: Kisah Penguasa Kemaruk dan musik eksperimen Organic Mind: Suara Kembang Sasak.

Dengan langkah kecil ini tapi penuh keyakinan, AkuAir ingin menjadi bagian dari perubahan. Menciptakan ruang bagi seni lokal, memberikan apresiasi pada para pekerja seni, dan memastikan karya mereka bisa dinikmati—bukan hanya oleh wisatawan, tapi oleh masyarakat NTB sendiri.

AkuAir percaya pada sebuah prinsip: sic parvis magna—hal besar dimulai dari langkah kecil. Bahkan ingin membuktikan bahwa seni bukan hanya tentang keindahan, tapi juga tentang kesejahteraan. Bahwa seni yang dihargai bisa menjadi jalan hidup yang bermartabat bagi para pelakunya.

Ini bukan perjalanan yang mudah, tapi AkuAir percaya ini adalah perjalanan yang layak ditempuh. Karena seni adalah nafas dari budaya, dan budaya adalah jiwa dari kita semua.

“Mari bersama, kita bawa seni dan kreatif NTB ke panggung yang lebih besar—dimulai dari langkah kecil hari ini,”sambut Ketua AkuAir Agus K Saputra membuka Mini Festival AkuAir 2024.

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *