Tragis di Mataram: Diduga Depresi, Pemuda 27 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia

Tragis di Mataram: Diduga Depresi, Pemuda 27 Tahun Ditemukan Meninggal Dunia

LCN – Mataram, Kabar duka menyelimuti lingkungan Negara sakah Timur, Cakranegara, Kota Mataram,
Minggu (08/06/2025) malam. Seorang pemuda berinisial M, 27 tahun, ditemukan tak bernyawa dikamarnya, diduga akibat gantung diri. Peristiwa memilukan ini pertama kali diketahui oleh ibunya sendiri, yang menemukan sang putra tergantung dengan tali nilon biru ditembok kamarnya.

Kapolsek Sandubaya Polresta Mataram Polda NTB, AKP Niko Herdianto, S.T.K., S.I.K., melalui Kanit Reskrim IPDA Kadek Arya Suantara, SH., ibu korban bermaksud memanggil (M) untuk makan malam sekitar pukul 19.00 WITA. Namun, pemandangan mengerikan itu justru menyambutnya.

Petugas kepolisian dari Polsek Sandubaya, tim identifikasi Sat Reskrim Polresta Mataram, dan Bhabinkamtibmas segera mendatangi lokasi. Koordinasi cepat dengan Puskesmas Cakranegara juga dilakukan. Hasil pemeriksaan medis menyatakan M telah meninggal dunia, tanpa ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Indikasi kuat meninggal akibat gantung diri diperkuat dengan adanya cairan sperma.

Pihak keluarga, yang diwakili oleh ibunya, menerima kejadian ini sebagai takdir dan menolak untuk dilakukan autopsi, dengan menandatangani surat penolakan.

Dibalik tragedi ini, terungkap fakta yang mengkhawatirkan: ibu korban menyebutkan beberapa hari sebelum kejadian, (M) menunjukkan perilaku tidak biasa, seperti sering merasa ketakutan tanpa alasan jelas. Hal ini mengindikasikan kuat adanya gejala depresi yang mungkin tidak tertangani.

IPDA Kadek Arya Suantara menyoroti kejadian ini sebagai pelajaran berharga bagi seluruh lapisan masyarakat. “Peristiwa ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Masyarakat diharapkan lebih peka terhadap berbagai situasi yang terjadi didalam rumah tangga atau lingkungan sekitar,”tegasnya.

Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk tidak menyepelekan perubahan perilaku, gejala psikologis pada orang terdekat. Jika melihat anggota keluarga mengalami tanda-tanda kejanggalan, gejala depresi, sangat penting untuk segera melakukan konsultasi dengan ahli seperti psikolog atau psikiater.

Peningkatan perhatian, komunikasi dan pengawasan terhadap individu yang menunjukkan tanda-tanda tersebut dinilai krusial untuk mencegah insiden serupa dimasa depan.

Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kesehatan mental. Apakah kita sudah cukup peka terhadap kondisi mental orang-orang disekitar kita,”pungkasnya.

 

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *