LCN – Lombok Timur, – NTB, Suasana Lapangan Desa Pengadangan, Pringgasela, mendadak menjadi pusat perhatian seantero Lombok Timur. Bukan hanya karena gemerlapnya atraksi seni tradisional dan duel gagah Peresean yang memukau, melainkan karena perhelatan akbar ini, Pesona Budaya Desa Pengadangan VII, secara cerdas menggabungkan hiburan rakyat dengan “Jemput Bola” pelayanan Pemerintah Daerah.
Mengusung tema puitis “Metu Telu: Nafas Harmoni di Tanah Sasak”, acara yang dibuka langsung oleh Wakil Bupati Lombok Timur, H. Moh Edwin Hadiwijaya, ini seolah menjadi pasar malam modern yang menyediakan segalanya, mulai dari hiburan, ekonomi rakyat, hingga legalitas diri.
”Hari ini kita bukan hanya berpesta. Kepala Dinas berbondong-bondong hadir sebagai bentuk janji kami kepada masyarakat Desa Pengadangan,”ujar Wabup Edwin, menegaskan kehadiran mereka, yakni balasan atas kontribusi warga pada Festival Satu Muharram.
Ditengah keriuhan bazar UMKM dan pasar murah, puluhan stan layanan publik menjadi magnet utama. Wabup Edwin secara khusus menyoroti dan bahkan mewajibkan warga untuk memanfaatkan layanan Administrasi Kependudukan (Adminduk) dari Dinas Dukcapil.
”Layanan ini bukan main-main. Mulai dari Akta Kelahiran, KTP, Kartu Keluarga, hingga Akta Kematian kami sediakan disini,”tegas Wabup. Ia menekankan bahwa dokumen ini adalah kunci legalitas keluarga, terutama untuk pengurusan pensiun atau waris.
Pesan paling keras Wabup adalah seruan untuk segera membersihkan data lama. “Jangan sampai anak Anda sudah jadi sarjana, tapi di Kartu Keluarga (KK) masih tercatat SD! Perbaikan data ini adalah bagian dari Satu Data Indonesia, Satu Data Lombok Timur,”gertaknya.
(Orik / LCN)






