LCN – Lombok Timur – NTB, Komandan Kodim 1615/Lombok Timur bersama tim Vertical Rescue Indonesia yang dipimpin oleh Raisin Hamdi melakukan peninjauan lapangan ke tiga titik rencana pembangunan jembatan gantung di Kabupaten Lombok Timur, Selasa 09 Desember 2025, Peninjauan ini dilakukan untuk memastikan kondisi geografis, akses jalur, serta kesiapan teknis pembangunan jembatan yang akan mempermudah mobilitas masyarakat diwilayah perdesaan.
Tiga lokasi yang dikunjungi meliputi Desa Korleko Selatan, Desa Perigi, dan kawasan Ulem-Ulem, Desa Tetebatu. Ketiga lokasi tersebut dinilai membutuhkan infrastruktur penghubung yang aman dan permanen karena selama ini masyarakat setempat masih mengandalkan jalur setapak yang berisiko, terutama pada musim hujan.
Dalam kunjungannya, Dandim 1615/Lotim memberikan penekanan pentingnya kehadiran jembatan gantung bagi peningkatan aktivitas ekonomi, pendidikan, serta akses pelayanan dasar bagi warga. Ia menyampaikan bahwa Kodim 1615/Lotim siap mendukung penuh program pembangunan yang bersifat kemanusiaan dan bermanfaat langsung bagi masyarakat.
“Kami melakukan pengecekan langsung untuk melihat kondisi medan dan kebutuhan teknis dilapangan. Jembatan ini nantinya diharapkan dapat mempermudah aktivitas warga, terutama anak-anak sekolah serta akses ekonomi masyarakat,”ujarnya.
Sementara itu, Raisin Hamdi dari Vertical Rescue Indonesia menjelaskan bahwa survei lapangan diperlukan untuk menentukan titik pondasi, panjang bentang jembatan, serta perhitungan keselamatan konstruksi. Ia menyampaikan apresiasi atas dukungan TNI serta kolaborasi dengan pemerintah desa setempat.
“Survei awal sangat penting agar konstruksi jembatan sesuai standar keamanan. Kami senang bisa bekerja bersama Kodim dan masyarakat untuk menghadirkan jembatan yang aman dan bermanfaat jangka panjang, “jelasnya.
Peninjauan berlangsung lancar dan mendapat sambutan positif dari warga sekitar. Setelah survei menyeluruh, tim teknis akan menyusun rekomendasi konstruksi sebelum pembangunan fisik dijadwalkan dimulai.
Pembangunan jembatan gantung ini diharapkan menjadi solusi akses bagi masyarakat ditiga Desa tersebut serta menjadi bagian dari upaya meningkatkan konektivitas wilayah pedesaan di Lombok Timur.
Presiden Prabowo telah membentuk Satuan Tugas Khusus Darurat Jembatan, dengan target membangun 300.000 jembatan diseluruh pelosok Indonesia, termasuk daerah terpencil.
Tujuan utama program ini, yaitu agar anak-anak di Desa tidak lagi berisiko menyeberang sungai tanpa jembatan, demi keselamatan, akses pendidikan dan mobilitas yang lebih aman bagi masyarakat.
Selain jembatan, Presiden Prabowo juga mendorong pembangunan infrastruktur pendukung konektivitas (jalan, jembatan, akses wilayah) sebagai bagian dari kerangka kerja pemerataan pembangunan.
Program Satgas Jembatan menargetkan pembangunan di “seluruh pelosok Indonesia” daerah terpencil/pedesaan termasuk. Desa-desa dan kawasan di Lombok Timur seperti Desa Korleko Selatan, Desa Perigi, kawasan Ulem-Ulem di Desa Tetebatu, bisa masuk dalam cakupan ini.
Fokus pada akses aman untuk warga dan terutama anak sekolah, seperti kondisi dibanyak Desa di Indonesia sekarang, sama dengan semangat program nasional.
Artinya, rencana pembangunan jembatan gantung diwilayah Lombok Timur bisa menggunakan program dan dana dari Pemerintah Pusat, atas arahan langsung Presiden, bila persyaratan administrasi, usulan formal dan koordinasi dilengkapi,”tandasnya.
(Orik / LCN)






