LCN – Lombok Timur, – NTB, Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXXI Tingkat Kabupaten Lombok Timur resmi dibuka, namun pidato Bupati H. Haerul Warisin di Lapangan Aikmel, Rabu (26/11/2025), tak hanya sebatas seremonial.
Ditengah gemerlapnya berbagai seni hiburan yang mengawali pembukaan, Bupati justru memberikan penekanan yang mendalam: MTQ bukan lagi sekadar ajang adu vokal, melainkan penegasan jati diri Lombok Timur sebagai daerah religius.
Dengan total 711 peserta yang datang dari 21 Kecamatan, Bupati Warisin ingin memastikan kegiatan yang berlangsung hingga 1 Desember ini memiliki dampak jangka panjang.
“Kita ingin bagaimana MTQ ini sebagai sarana syiar Islam dan peneguhan nilai-nilai keagamaan,”tegas Bupati.
Lebih utama lagi, dampaknya terhadap pembinaan generasi muda agar mencintai Al-Quran.” Pernyataan Bupati ini menjadi sorotan utama karena beliau secara gamblang menempatkan MTQ sebagai bagian dari program prioritas Pemda.
Bupati menegaskan Pemda berkomitmen penuh untuk memperkuat Pilar, memperhatikan pembinaan Al-Quran mulai dari tingkat TPQ, Pondok Pesantren, hingga Majelis Taklim, yang disebutnya sebagai “pilar kehidupan masyarakat.”
Keberhasilan pembangunan tidak hanya diukur dari infrastruktur fisik, tetapi juga dari moral spiritual masyarakat. Komitmen ini diperkuat dengan penyerahan bonus bagi perwakilan Lombok Timur yang sukses meraih juara pada STQ Tingkat Provinsi NTB, memberikan sinyal jelas tentang penghargaan daerah terhadap prestasi keagamaan.
Bupati juga menyampaikan pesan tegas kepada Dewan Hakim yang baru dikukuhkan, bertugas dengan penuh tanggung jawab dan berintegritas.
“Dengan demikian dihasilkan juara dengan kualitas terbaik yang nantinya mewakili Lombok Timur pada ajang serupa di tingkat Provinsi, bahkan nasional,”pungkasnya.
MTQ XXXI ini melombakan delapan cabang dengan majelis tersebar di berbagai titik di Kecamatan Aikmel, melibatkan ratusan talenta terbaik yang siap membumikan Al-Quran di Tanah Patuh Karya,”tandasnya.
(Orik / LCN)






