Cahayatama Indonesia Foundation Bangun Sekolah Budaya Inklusif

Cahayatama Indonesia Foundation Bangun Sekolah Budaya Inklusif

LCN – Lombok Barat, NTB – Cahayatama Indonesia Foundation, yang didirikan oleh Marsekal TNI Purn. Dr. H.C. Hadi Tjahjanto, S.I.P., beserta istri, Nannie Hadi Tjahjanto, melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Alam berbasis kearifan lokal di Dusun Gumesa Timur, Desa Giri Tembesi, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Nusa Tenggara Barat (NTB), wilayah teritorial Komando Distrik Militer (Kodim) 1606/Mataram, Selasa (21/01/2025).

Acara yang dihadiri oleh sejumlah tokoh penting seperti Danrem 162/ Wira Bhakti, Brigjen TNI Agus Bhakti., S.IP., M.AP., M.Han., Dandim 1606 Mataram, Kolonel Arm Muh. Saifudin Khoiruzzamani., S.Sos., M.Han., Ketua DPRD Provinsi NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaedah, Dan Lanud Zainuddin Abdul Majid, Kolonel Pnb. Erwin Sugiandi, M.H., Dan Lanal Mataram, Kolonel Laut (P) Waluyo, S.H., M.Tr., Hanla., M.M., Kapolres Lobar diwakili Wakapolres, Kompol Adhika G. W., S.E., M.Si., Danramil Gerung, Kapten Inf. A. Baidawi, Kapolsek Gerung, IPTU I Gusti Agung Bayu Damana, Camat Gerung, Sapoan, S.H., Ketua Majelis Adat Sasak, Lalu Sajim Sastrawan, Kepala Desa Giri Tembesi, Naharudin, Kepala Dusun (Kadus) Gumesa Timur, Kadus Gumesa Tengah, Kadus Gumesa Selatan, Kadus Gumesa Utara, dan Kasus Pendem, dan dari berbagai elemen masyarakat.

Dalam sambutannya, Marsekal TNI Purn. Dr. H.C. Hadi Tjahjanto, S.I.P., menegaskan pentingnya pendidikan berbasis budaya dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. “Sekolah ini dirancang tidak hanya untuk menimba ilmu, tetapi juga untuk membentuk karakter dan menanamkan nilai-nilai luhur budaya lokal, “ujarnya.

“Sekolah ini diharapkan menjadi pusat pendidikan inklusif dengan kurikulum seni budaya khas Lombok seperti aksara Sasak, seni pedalangan, seni kriya, hingga pengobatan tradisional,”tambahnya.

Danrem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Agus Bhakti, S.I.P., M.I.P., M.Han., dalam kesempatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas inisiatif pendirian Sekolah Alam berbasis kearifan lokal ini. “Pembangunan Sekolah Alam ini merupakan wujud nyata dari komitmen bersama untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTB, sekaligus melestarikan budaya lokal sebagai bagian penting dari identitas bangsa. Dengan pendekatan berbasis budaya, saya yakin sekolah ini akan menjadi tempat lahirnya generasi penerus yang cerdas, berkarakter, dan memiliki rasa cinta terhadap nilai-nilai luhur daerahnya,”ungkap nya.
Ketua Majelis Adat Sasak, Lalu Sajim Sastrawan, turut menyampaikan, “sekolah ini diharapkan dapat mempererat persatuan dan toleransi budaya di Lombok,”ucapnya.

Pembangunan Sekolah Alam ini juga mendapat apresiasi dari DPRD NTB dan jajaran pemerintahan setempat. Ketua DPRD NTB, Hj. Baiq Isvie Rupaedah, mengungkapkan dukungannya terhadap langkah ini sebagai upaya nyata untuk memperkuat budaya dan pendidikan di NTB.

 

 

Dandim 1606/Mataram, yang turut hadir usai kegiatan tersebut mengungkapkan, “Dengan semangat kolaborasi dan keikhlasan semua pihak, sekolah ini diharapkan menjadi model pendidikan inovatif yang mampu melahirkan generasi berkualitas bagi Indonesia,”tutup Kolonel Arm Muh. Saifudin Khoiruzzamani., S.Sos., M.Han.

 

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *