LCN – Lombok Barat – NTB, Ratusan warga binaan Lapas Kelas IIA Lombok Barat mengikuti kajian rutin bertema “Penjara Bukan Akhir, Tapi Awal Perjalanan Hijrah” yang digelar di Masjid Al-Akbar Lapas Lombok Barat, Selasa, (15/07/2025). Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembinaan rohani yang secara berkala dilaksanakan untuk mendukung proses pemulihan mental dan spiritual warga binaan.
Penceramah, TGH. Muharrar Iqbal dalam penyampaiannya menekankan bahwa penjara bukanlah akhir dari segalanya, melainkan tempat untuk memulai perubahan menuju kehidupan yang lebih baik. “Penjara ini bukan tempat menghukum semata, tapi tempat untuk berhenti sejenak dan menata ulang hidup. Disinilah hijrah itu bisa benar-benar dimulai, jika kita ikhlas dan bersungguh-sungguh,”ujarnya dihadapan para peserta kajian.
Ia juga menambahkan bahwa hijrah tidak selalu tentang pindah tempat, tetapi tentang berpindah dari keburukan menuju kebaikan. “Hijrah adalah perubahan hati. Selama niat kita lurus, sekat penjara ini pun bisa menjadi jalan menuju ampunan dan keberkahan dari Allah SWT,”tambah TGH. Muharrar Iqbal.
Kepala Lapas Lombok Barat, M. Fadli, menyambut baik pelaksanaan kegiatan ini. Ia menyampaikan bahwa pembinaan kepribadian, khususnya dalam aspek spiritual, menjadi prioritas utama sebagai bagian dari strategi pembinaan warga binaan. “Kami ingin memastikan warga binaan mendapatkan bekal rohani agar kelak siap kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik,”jelasnya.
Selama kegiatan berlangsung, suasana masjid tampak penuh khidmat. Beberapa warga binaan terlihat tersentuh dan menitikkan air mata saat mendengarkan ceramah yang menyentuh aspek spiritual dan motivasi hidup. Kegiatan ditutup dengan doa bersama untuk memohon kekuatan dalam menapaki perjalanan hijrah masing-masing.
Lapas Lombok Barat secara konsisten mengadakan berbagai kegiatan pembinaan, baik dalam bentuk keagamaan, keterampilan, maupun pembinaan mental, sebagai bagian dari komitmen membentuk warga binaan yang lebih siap menghadapi kehidupan setelah masa pidana,”pungkasnya.
(Orik / LCN)