Ironi Pelabuhan Lembar: Jalur Motor Tanpa Toilet, Pengendara Terjebak ‘Siksaan’ Tunggu Kapal

Ironi Pelabuhan Lembar: Jalur Motor Tanpa Toilet, Pengendara Terjebak ‘Siksaan’ Tunggu Kapal

LCN – Lembar – NTB, Ditengah sibuknya arus mudik dan balik, serta mobilitas harian masyarakat pengguna jasa Pelabuhan Lembar, sebuah ironi mencolok terkuak: fasilitas toilet yang sangat minim, bahkan nyaris tidak ada, khususnya dijalur antrean sepeda motor. Kondisi ini menciptakan “siksaan” tersendiri bagi para pengendara yang memiliki Haq dasar harus berjam-jam menunggu jadwal keberangkatan kapal.

Pantauan dilapangan menunjukkan, area tunggu khusus sepeda motor yang seringkali dipadati ratusan hingga ribuan kendaraan, sama sekali tidak dilengkapi dengan sarana toilet yang memadai. Padahal, waktu tunggu bisa mencapai berjam – jam, terutama saat puncak kepadatan atau jika terjadi keterlambatan jadwal kapal.

“Sudah hampir dua jam saya antre disini, Mas. Mau pipis saja bingung ke mana,” keluh (R), seorang pengendara motor yang hendak menyeberang ke Bali. “Masa pelabuhan sebesar ini, jalur motornya nggak ada toilet? Ini kan kebutuhan dasar.”
Dampak Serius dan Pertanyaan Besar
Ketiadaan fasilitas vital ini bukan hanya soal ketidaknyamanan. Dampaknya merambat ke berbagai aspek.

Pengendara terpaksa menahan buang air atau mencari “solusi” darurat disemak -semak atau sudut tersembunyi, mengancam kebersihan lingkungan pelabuhan.

Sebagai gerbang utama penghubung Lombok dan Jawa/Bali, kurangnya fasilitas haq dasar ini mencoreng citra Pelabuhan Lembar dimata pengguna jasa, baik wisatawan maupun masyarakat lokal.

Ini menjadi pertanyaan besar tentang komitmen pihak pengelola pelabuhan, PT ASDP Indonesia Ferry, dalam menyediakan pelayanan publik yang layak dan manusiawi.

Para pengendara berharap agar pihak Pelabuhan Lembar dan PT ASDP Indonesia Ferry segera menanggapi keluhan ini. “Kami cuma minta hak dasar saja. Tidak mahal kok membangun toilet. Jangan sampai kami yang bayar tiket mahal-mahal tapi fasilitas seadanya,” tegas seorang ibu yang bepergian dengan sepeda motor bersama anaknya.

Kondisi ini memerlukan perhatian serius dan tindakan cepat. Apakah Pelabuhan Lembar akan terus membiarkan para pengendara motor menahan hajat ditengah antrean panjang, ataukah akan segera berbenah demi pelayanan yang lebih baik? Waktu yang akan menjawab,”tandasnya.

 

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *