TimCyber— Mataram, NTB – Urban farming atau pertanian perkotaan tengah menjadi tren baru dalam upaya mendukung ketahanan pangan nasional. Program ini kini diterapkan di masing-masing Komando Rayon Militer (Koramil) di bawah wilayah teritorial Komando Distrik Militer (Kodim) 1606/Mataram. Melalui kegiatan ini, para prajurit TNI tidak hanya berperan menjaga keamanan, namun juga aktif mendukung masyarakat dalam menciptakan sumber pangan mandiri di lingkungan perkotaan.
Kodim 1606/Mataram memanfaatkan lahan kosong di sekitar markas Koramil sebagai area pertanian produktif. Berbagai jenis tanaman pangan, mulai dari sayuran seperti cabai, tomat, dan kangkung hingga tanaman obat keluarga (TOGA), ditanam dengan metode yang efisien, seperti vertikultur dan hidroponik. Inovasi ini menjadi solusi bagi keterbatasan lahan di wilayah perkotaan, sekaligus memberikan manfaat ekonomis dan ekologis bagi masyarakat setempat.
Komandan Kodim (Dandim), Kolonel Arm Muh. Saifudin Khoiruzzamani, S.Sos., M.Han., menekankan pentingnya keterlibatan TNI dalam program ketahanan pangan. “Melalui urban farming, kita tidak hanya menjaga ketahanan pangan, tapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemanfaatan lahan yang terbatas secara maksimal dan produktif. Hal ini menjadi salah satu upaya nyata TNI dalam mendukung pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera,” jelasnya, Rabu (9/10/2024).
Program urban farming di setiap Koramil tidak hanya melibatkan prajurit, namun juga mengajak masyarakat sekitar untuk terlibat aktif. Kegiatan pelatihan, penyuluhan, dan pendampingan diberikan oleh Babinsa di setiap wilayah. Masyarakat diajari teknik budidaya tanaman yang ramah lingkungan, serta cara memanfaatkan limbah rumah tangga sebagai pupuk kompos organik. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan masyarakat dalam bercocok tanam, sekaligus membangun rasa kepedulian terhadap lingkungan.
Salah satu Koramil yang telah berhasil mengimplementasikan urban farming adalah Pos Ramil Lingsar dibawah teritorial Koramil 1606-08/Narmada. Di bawah bimbingan Babinsa, masyarakat desa binaan berhasil mengembangkan kebun sayuran organik di lahan sempit, yang hasilnya tidak hanya mencukupi kebutuhan keluarga tetapi juga dijual untuk menambah penghasilan. “Kami sangat terbantu dengan adanya program ini, sekarang kami bisa memanfaatkan halaman rumah untuk bercocok tanam. Selain hemat, kami juga bisa menjual hasil panennya,” ujar Pelda Budi Sujarwo, Danposramil Lingsar, Koramil 1606-08/Narmada.
Selain sebagai solusi ketahanan pangan, urban farming di Kodim 1606/Mataram juga mendukung upaya penghijauan kota dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Setiap Koramil diinstruksikan untuk merawat dan memperluas area pertanian urban agar manfaatnya dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
Dengan semangat kebersamaan dan gotong royong, program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk lebih peduli terhadap pertanian perkotaan. Keberhasilan urban farming di Kodim 1606/Mataram juga diharapkan dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas pangan lokal, terutama dalam situasi krisis atau bencana.
“Urban farming ini adalah salah satu langkah kecil, namun berdampak besar dalam jangka panjang. Kami berharap program ini terus berkembang dan dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi seluruh masyarakat di wilayah teritorial Kodim 1606/Mataram,” Ujar Peltu S. Basuki, Bati Bakti TNI Kodim 1606/Mataram.
Dengan adanya program urban farming ini, Kodim 1606/Mataram telah membuktikan bahwa TNI tidak hanya hadir sebagai penjaga keamanan, tetapi juga sebagai motor penggerak perubahan yang positif bagi kesejahteraan masyarakat.
(Pendim 1606)