WNA Belanda Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Kos Karena Sakit

WNA Belanda Ditemukan Tak Bernyawa di Kamar Kos Karena Sakit

LCN – Mataram, Seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Belanda, atas nama Eduard William Theodoor Oostendorp, Rabu (11/6/2025) sekitar pukul 18.00 Wita, ditemukan meninggal dunia disebuah kamar kos milik warga di Dusun Kauman, Desa Labuhan Sumbawa, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa.

Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.I.K., M.M., saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut dan menyampaikan jika proses penyelidikan masih terus berjalan.

“Korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa oleh salah satu warga sekitar, yang curiga karena tak melihat adanya gerakan dari dalam kamar kos. Saat ini Sat Reskrim Polres Sumbawa masih terus berkoordinasi dengan pihak Imigrasi dan Kedutaan Besar Belanda,”jelas Kombes Kholid.

Dari keterangan saksi, korban diketahui telah lama menetap di Indonesia dan sempat menjalani perawatan di beberapa fasilitas kesehatan, termasuk dirujuk hingga ke RSUD Provinsi NTB di Mataram. Namun karena kondisi kesehatannya yang menurun, korban meminta pulang paksa dan memilih kembali ke Sumbawa.

Menariknya, korban sempat menolak untuk memberikan kontak keluarga di Belanda, meskipun sempat diminta oleh warga setempat untuk menghubungi pihak keluarga, karena kondisi kesehatannya memburuk.

“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami, untuk menelusuri keberadaan keluarga korban di negara asalnya,”tutur Kombes Pol. Mohammad Kholid.

Saat ini, pihak kepolisian telah melakukan koordinasi dengan berbagai instansi, termasuk Kantor Imigrasi Kelas II TPI Sumbawa Besar dan Kedutaan Besar Belanda. Namun, proses pemulangan jenazah masih menemui kendala utama, yaitu biaya dan identifikasi pihak keluarga.

“Kami mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak berspekulasi. Proses dan prosedur diplomatik sedang dijalankan sesuai aturan yang berlaku. Bagi warga yang memiliki informasi terkait korban, kami sangat menghargai bila bersedia membantu,”kata Kabid Humas Polda NTB.

Salah satu warga, Najwa binti Adnan, yang mengaku telah mengenal korban sejak tahun 2015, turut menjelaskan jika korban memang telah lama menderita gangguan pada ginjal dan jantung.

“Waktu itu beliau sempat cerita kalau dokter tidak bisa operasi, karena isi perutnya penuh cairan dan terlalu berisiko. Tapi beliau tetap bersikeras kembali ke Sumbawa,”ujarnya.

Jenazah saat ini masih berada di RSUD Sumbawa, dimana hasil visum menerangkan jika tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada jenazah.

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *