LCN – Lombok Timur – NTB,
Sebagai bentuk komitmen dalam menjalankan fungsi pembinaan bagi warga binaan, “Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Selong” di bawah kepemimpinan “Kalapas Ahmad Sihabudin” terus berinovasi melalui program unggulan berbasis kemandirian. Salah satu program strategis yang dikembangkan saat ini adalah “Pemanfaatan Lahan SAE “Menange Baris” sebagai pusat kegiatan pelatihan keterampilan pertanian, peternakan, perikanan, hingga teknologi pengolahan hasil pertanian.
Program ini dirancang untuk memberikan bekal nyata kepada warga binaan, agar setelah menyelesaikan masa pidananya, mereka dapat kembali ke tengah masyarakat dengan keterampilan yang bermanfaat dan produktif.
Dalam pengelolaannya, Lapas Selong memadukan metode pelatihan praktik langsung dengan pembinaan karakter, sehingga warga binaan tidak hanya menguasai keterampilan teknis, tetapi juga memiliki kesiapan mental dan etika kerja.
“Bidang Pertanian: Fokus pada Budidaya Jagung”. Di sektor pertanian, Lapas Kelas IIB Selong mengembangkan budidaya “jagung” diarea lahan produktif. Warga binaan diajarkan mulai dari pengolahan tanah, teknik penanaman, pemupukan, pengendalian hama, hingga proses panen. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pangan internal lapas, tetapi juga untuk membekali warga binaan dengan kemampuan bertani mandiri yang adaptif terhadap tantangan pertanian modern.
“Bidang Peternakan: Program Penggemukan Sapi”. Sementara dibidang peternakan, program “penggemukan sapi” menjadi salah satu unggulan. Kegiatan ini melibatkan warga binaan dalam proses pengelolaan pakan, kesehatan hewan, hingga manajemen pemeliharaan ternak berbasis teknik intensif. Selain meningkatkan keterampilan praktis, program ini juga menanamkan pentingnya tanggung jawab dan kesabaran dalam mengelola usaha ternak.
“Bidang Perikanan: Pembesaran Ikan Air Tawar”. Disektor perikanan, warga binaan dilibatkan dalam program “pembesaran ikan air tawar” seperti lele dan nila. Mereka dilatih tentang teknik pembibitan, manajemen kolam, pemberian pakan, hingga panen hasil budidaya. Program ini tidak hanya memperkenalkan metode budidaya berkelanjutan, tetapi juga mendukung program ketahanan pangan dilingkungan Lapas.
“Teknologi Pengolahan Hasil Pertanian: Inovasi Kemandirian”
Sebagai bentuk pengembangan dari sektor pertanian, Lapas Selong juga memperkenalkan program “pembinaan teknologi hasil pertanian”. Warga binaan diberikan pelatihan dalam pembuatan pakan ternak fermentasi”, “pupuk organik cair” dan pengolahan produk hasil pertanian lainnya. Program ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah hasil produksi sekaligus membekali warga binaan dengan keterampilan wirausaha berbasis teknologi sederhana.
“Kalapas Ahmad Sihabudin” menegaskan bahwa seluruh program ini merupakan bagian dari strategi besar pembinaan kemandirian yang berorientasi pada pemberdayaan manusia.
“Kami tidak hanya sekadar menjalankan fungsi pengawasan, tetapi juga bertanggung jawab untuk membina dan mengembalikan warga binaan ke masyarakat sebagai pribadi yang lebih baik dan produktif. Melalui program Menange Baris ini, kami ingin menumbuhkan harapan baru di tengah keterbatasan,”ujar Ahmad Sihabudin dalam keterangannya.
Lebih lanjut, Ahmad Sihabudin menyampaikan bahwa pengelolaan Lahan SAE Menange Baris tidak hanya mendukung program revitalisasi pemasyarakatan, tetapi juga menjadi model konkret penerapan prinsip restorative justice dilingkungan Lapas.
Program-program ini diharapkan dapat memperkuat kapasitas sumber daya manusia warga binaan, membuka peluang usaha mandiri pasca pemasyarakatan, serta mendukung tujuan besar reformasi pemasyarakatan yaitu mewujudkan lapas yang lebih produktif, responsif dan humanis,”tutupnya.
(Orik / LCN)