Kunjungi Korban Banjir Bandang di Nanga Wera Bima, Pj Gubernur NTB Beri Bantuan

Kunjungi Korban Banjir Bandang di Nanga Wera Bima, Pj Gubernur NTB Beri Bantuan

LCN – Penjabat (Pj) Gubernur NTB Hassanudin meninjau langsung Desa Nanga Wera, Kabupaten Bima, yang terdampak banjir bandang hingga menelan korban jiwa serta kerugian materil dan immateril yang tidak sedikit. Pj Gubernur yang didampingi langsung oleh Bupati Bima, Hj Indah Dhamayanti Putri, juga memberikan bantuan langsung kepada para korban, Nanga Wera. Rabu 5 Februari 2025.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Gubernur Hassanudin dan rombongan mengecek langsung berbagai fasilitas umum yang rusak seperti akses jalan yang hampir putus, jembatan, hingga kondisi rumah warga dan area persawahan yang porak-poranda diterjang banjir bandang.

Hassanudin juga berdiskusi dengan Camat, Kades, OPD terkait, dan seluruh petugas yang terlibat dalam menangani banjir untuk mendapatkan solusi terbaik. Teruma, terkait pencarian korban yang masih hilang, diharapkan Pj Gubernur bisa segera ditemukan.

“Duka saudara kita di Wera harus kita pikul bersama. Wera dan sejumlah daerah di sekitarnya yang terdampak bencana harus segera pulih,”jelas Hassanudin.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam laporannya menjelaskan sebanyak sebanyak 860 orang warga terdampak akibat banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Ambalawi dan Wera. Bencana tersebut mempengaruhi warga di 10 desa, termasuk Desa Tolowata, Rite, Nipa, Mawu, Talapiti, dan Kole di Kecamatan Ambalawi. Sementara itu, di Kecamatan Wera, banjir berdampak pada warga di Desa Nangawera, Wora, Nunggi, dan Oi Tui. Di antara para korban, tiga orang ditemukan meninggal dunia dan lima orang lagi masih dalam masa pencarian.

“Saya ikut berduka atas apa yang melanda Nanga Wera. Semoga korban yang hanyut terbawa banjir segera ditemukan dan dampak dari bencana dapat segera dipulihkan, seperti kerusakan jalan, jembatan dan lain sebagainya,”tandas Pj Gubernur.

 

(Orik / LCN)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *